Zakaria Zubeidi Si Mimpi Buruk Terburuk Israel, Ikon Jenin yang Gali Terowongan Pakai Sendok

Ada alasan mengapa Zakaria Zubeidi dianggap sebagai mimpi buruk terburuk bagi Israel. Dia tak mundur barang sejengkal meski didera berbagai kemalangan

Zakaria Zubeidi Si Mimpi Buruk Terburuk Israel, Ikon Jenin yang Gali Terowongan Pakai Sendok

Zakaria Zubeidi Si Mimpi Buruk Terburuk , Ikon yang Gali Terowongan Pakai Sendok

TRIBUNNEWS.COM - , mungkin menjadi satu di antara alasan mengapa sejumlah besar entitas begitu membenci kesepakatan pertukaran sandera dengan tahanan Palestina.

Bukan sekadar soal jumlah, namun 'kualitas' para tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara ini adalah mereka yang terbukti 'tangguh' dan 'tak luluh' atas beragam cara kekerasan yang mereka terima di Penjara untuk melepaskan mimpi dan cita-cita mereka, pembebasan dan kemerdekaan Palestina. 

Satu di antaranya, ya Zakaria Zubeidi.

Baca juga:

Penulis dan koresponden PressTV, Maryam Qarehgozlou bahkan mengulas sosok ikon Intifada ini sebagai 'Israeli's worse nightmare', mimpi buruk terburuk .
 
Zakaria Zubeidi, mantan pemimpin Brigade Syuhada Al-Aqsa, dibebaskan dalam putaran ketiga kesepakatan pertukaran tawanan-tawanan 'Banjir Kebebasan' antara Hamas dan rezim pada Kamis (29/12/2025) pekan kemarin.

"Muncul dengan pakaian olahraga penjaranya, pejuang kemerdekaan ikonik berusia 49 tahun itu, kurus kering dan kurus kering, kepalanya dicukur, dengan menantang mengangkat dua jari sebagai tanda kemenangan saat ia digendong di pundak para pendukungnya yang gembira meneriakkan namanya di Ramallah (Tepi Barat) yang diduduki Israel, saat ia dibebaskan," tulis laporan Maryam di PressTV, dikutip Senin (3/2/2025).

Baca juga:

Pembebasan Zubeidi, bersama 109 warga Palestina lainnya -yang ditahan secara tidak sah di penjara - merupakan hasil dari perjanjian gencatan senjata yang dicapai pada tanggal 15 Januari antara Hamas dan rezim Zionis.

Kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan -Hamas ini mengakhiri perang genosida selama 15 bulan di Gaza yang mengakibatkan terbunuhnya lebih dari 47.000 warga Palestina.

Ada alasan mengapa dianggap sebagai mimpi buruk terburuk bagi .

Berbagai kemalangan hidup harus ditelan karena sikapnya menentang pendudukan , namun tetap tak mundur barang sejengkal dari tekadnya memerdekakan Palestina.

Seperti cara perlawanannya yang beragam, mulai dari konfrontasi fisik hingga melalui seni jalanan, juga menerima berbagai penderitaan yang dilakukan kepadanya.

"Sebagai simbol perlawanan, kepemimpinan, dan kebanggaan budaya, Zubeidi mengalami berbagai kesulitan dan kerugian dalam hidupnya tetapi tetap teguh dalam pendiriannya menentang pendudukan selama puluhan tahun di tanah airnya," tulis ulasan tersebut.

Pernah dipuji sebagai salah satu “orang paling berkuasa” di kota , yang diduduki, dia menghadapi berbagai upaya pembunuhan dan menghabiskan waktu bertahun-tahun di penjara rezim dan Otoritas Palestina (PA).

Ketangguhan dan pengorbanan Zubeidi dicontohkan oleh hilangnya nyawa anggota keluarganya – termasuk ibu, saudara laki-laki, dan putranya – serta hancurnya lingkungan dan rumahnya.