250 Atlet Karate Jatim Ikuti Coaching Clinic Bersama Karateka Dunia di Unesa
250 Atlet Karate Jatim Ikuti Coaching Clinic Bersama Karateka Dunia di Unesa. ????Sebanyak 250 atlet karate dari berbagai dojo di Jawa Timur mengikuti coaching clinic di Unesa bersama karateka dunia Luigi Busa dan Stanislav Horuna. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 250 atlet karate dari berbagai dojo di Jawa Timur mengikuti coaching clinic yang digelar oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) bersama karateka asal Italia dan Ukraina, Senin (3/2/2025).
Kegiatan yang berlangsung di GOR Futsal Unesa, Kampus II Lidah Wetan, Surabaya ini menghadirkan dua pelatih karate internasional, yakni Luigi Busa dari Italia dan Stanislav Horuna dari Ukraina. Kedua atlet kumite tersebut memiliki rekam jejak cemerlang di kejuaraan Eropa hingga tingkat dunia.
Afifan Yulfadinata, penanggung jawab kegiatan, mengatakan bahwa coaching clinic ini bertujuan untuk membekali atlet karate Jawa Timur dengan wawasan dan pengalaman langsung dari pelatih kelas dunia.
“Dengan belajar langsung bagaimana pengalaman dan teknik pelatih yang disampaikan, harapannya agar atlet-atlet karate di Jawa Timur bisa lebih berkembang dan berprestasi. Jadi ini lebih ke penguatan mental, teknik, dan strategi sebagai atlet karate yang berjiwa kompetitif dengan tetap menjunjung tinggi sportivitas,” ucapnya.
Afifan menambahkan, teknik-teknik yang dimiliki kedua pelatih tersebut sangat luar biasa dan penting untuk dikuasai oleh para atlet karate Tanah Air. Ia berharap bekal dari coaching clinic ini bisa membuat atlet karate Jatim semakin berkembang dan meraih prestasi lebih tinggi.
“Tentu apa yang didapat dari kegiatan ini harus benar-benar menjadi motivasi untuk terus mengembangkan kemampuan dan teknik,” imbuh dosen Unesa itu.
Menurutnya, kemampuan dalam olahraga, termasuk karate, tidak cukup hanya untuk dihafal atau diketahui secara teori, tetapi juga harus dilatih terus-menerus agar menjadi muscle memory. Latihan yang berulang akan membentuk refleks fisik yang harmonis sesuai dengan teknik yang benar.
Selain itu, kegiatan ini secara khusus berfokus pada kumite, mengingat kedua pelatih merupakan atlet spesialis kumite dengan segudang pengalaman di kejuaraan dunia. Materi yang disampaikan dalam coaching clinic ini mencakup metode latihan fisik, teknik, taktik, serta aktivitas permainan yang bervariasi guna meningkatkan kemampuan atlet dalam menghadapi pertandingan sebenarnya. [way/beq]