Ajak Mahasiswa Berpartisipasi di Pilkada 2024, Evi Ratnasari: Pilih Pemimpin Resik
Ajak Mahasiswa Berpartisipasi di Pilkada 2024, Evi Ratnasari: Pilih Pemimpin Resik. ????Evi Ratnasari ajak mahasiswa aktif berpartisipasi di Pilkada 2024 dengan memilih pemimpin yang bersih dan berintegritas. Partisipasi mahasiswa penting. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Lamongan (beritajatim.com) – Tokoh muda Evi Ratnasari mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam Pilkada Serentak 2024 dengan memilih pemimpin yang bersih dan berintegritas. Dalam Dialog Kebangsaan bertajuk “Masa Depan Meritokrasi” yang berlangsung di Gedung Pascasarjana Universitas Islam Lamongan, Selasa (19/11/2024), Evi menekankan pentingnya peran pemilih muda dalam memastikan keberlangsungan demokrasi yang bersih.
Evi menyampaikan bahwa mahasiswa tidak hanya seharusnya menjadi pemilih yang cerdas, tetapi juga dapat berperan sebagai pemantau atau pengawas dalam proses pilkada. Dengan terlibat secara aktif, mahasiswa diharapkan bisa memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar memiliki komitmen untuk rakyat dan memiliki integritas yang tinggi.
“Saya mengajak rekan-rekan mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada ini. Selain menjadi pemilih yang cerdas, mereka juga bisa berperan sebagai pemantau atau pengawas. Kami ingin mahasiswa memilih pemimpin yang benar-benar bersih, jujur, dan berintegritas,” ujar Evi.
Lebih lanjut, Evi menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menyosialisasikan Pilkada kepada masyarakat. Menurutnya, kampus dapat membantu menciptakan pemilih yang lebih cerdas dan memastikan proses pilkada berjalan lancar, damai, dan tanpa konflik.
“Penting bagi mahasiswa dan civitas akademika untuk berperan aktif dalam memastikan Pilkada Serentak 2024 berlangsung dengan integritas. Kami berharap Pilkada di Jawa Timur berjalan tanpa gangguan dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar dekat dengan rakyat,” tambahnya.
Selain itu, Evi juga mengingatkan mahasiswa agar tetap waspada terhadap penyebaran hoaks dan kampanye hitam yang sering muncul selama masa kampanye. Ia berharap mahasiswa lebih teliti dalam mengevaluasi rekam jejak calon pemimpin, khususnya di Pilgub Jatim, untuk memastikan bahwa pemimpin yang dipilih benar-benar memiliki prestasi nyata dan bukan sekadar klaim tanpa bukti.
“Jangan mudah terpengaruh oleh pemberitaan yang hanya menonjolkan penghargaan atau prestasi calon pemimpin, padahal kenyataannya banyak daerah yang masih menghadapi masalah sosial yang belum teratasi,” tegasnya.
Evi juga menegaskan bahwa pemimpin yang ideal tidak hanya memiliki program kerja yang bagus di atas kertas, tetapi juga mampu mengimplementasikan program tersebut dengan cepat dan tepat. Monitoring yang jelas terhadap program-program tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar dapat mengatasi masalah masyarakat.
“Pilkada ini harus jadi ajang untuk memilih pemimpin yang benar-benar bisa hadir untuk rakyat dan memberikan solusi atas masalah mereka. Pemimpin yang dekat dengan rakyat dan mampu bekerja cepat untuk mengatasi persoalan langsung yang ada,” ungkapnya.
Evi menutup paparan dengan mengingatkan pentingnya kemandirian pemilih dalam menentukan pilihan mereka. Ia berharap agar suara rakyat tidak dipengaruhi oleh tokoh-tokoh tertentu yang hanya mengedepankan kepentingan kelompok tertentu.
“Kita harus merdeka dalam menentukan pilihan. Jangan biarkan suara kita dipengaruhi oleh tokoh-tokoh tertentu yang hanya mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompok,” tutupnya.
Sebagai langkah konkret, Evi dan timnya terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyosialisasikan pentingnya memilih pemimpin yang bersih dan berintegritas. “Kami berharap Pilkada Serentak 2024 menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat Jawa Timur,” pungkasnya. [asg/beq]