Alissa Wahid: Isu Kekerasan di Lembaga Pendidikan Jadi Perhatian Kami di PBNU
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid membahas mengenai nilai toleransi keragaman dalam audiensi yang digelar...
![Alissa Wahid: Isu Kekerasan di Lembaga Pendidikan Jadi Perhatian Kami di PBNU](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/088926900-1704454479-830-556.jpg)
Alissa Wahid.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesejahteraan Rakyat membahas mengenai nilai keragaman dalam audiensi yang digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Kapolri Sigit menegaskan komitmen kepolisian dalam menjaga nilai toleransi di Indonesia.
"Kita terus berkomitmen untuk menjaga keberagaman dan menjaga toleransi. Memang Indonesia ini adalah negara dengan masyarakat, penduduk, ras yang beraneka ragam. Itu adalah kekuatan yang harus kita jaga sebagai kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia," ucapnya.
Jenderal bintang empat itu pun menyatakan kesiapan kepolisian untuk bekerja sama dengan NU dalam hal tersebut.
"Kami juga akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk melaksanakan kerja sama lanjutan terkait dengan hal-hal tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid mengatakan bahwa dalam audiensi tersebut, dibahas pula mengenai radikalisme yang tidak mencerminkan nilai-nilai toleransi.
Menurutnya, saat ini masih terdapat paham-paham radikalisme yang harus diwaspadai di tengah masyarakat.
"Radikalisme masih menjadi isu yang perlu diwaspadai karena bertentangan dengan semangat hubbul wathan minal iman yang dipegang oleh NU," tuturnya.
Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut dibahas pula mengenai isu kekerasan di dunia pendidikan, utamanya di lingkungan pondok pesantren (ponpes).
Loading...
sumber : Antara