Arah Suku Bunga The Fed tak Berubah, Rupiah Berpeluang Menguat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah menguat. Hal ini setelah pidato Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell tidak mengubah prospek...
![Arah Suku Bunga The Fed tak Berubah, Rupiah Berpeluang Menguat](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/041906600-1713342441-830-556.jpg)
Petugas menunjukan uang dollar AS di Money Changer.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah menguat. Hal ini setelah pidato Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell tidak mengubah prospek suku bunga The Fed.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang terkoreksi setelah dalam pidato Powell semalam yang walaupun hawkish, namun tidak ada kejutan dan tidak mengubah prospek suku bunga yang diperkirakan masih akan tetap turun sekitar 35 bps (basis points) hingga akhir tahun,” ujarnya, Rabu (12/2/2025).
Powell disebut hanya mengulangi pernyataan yang sama seperti sebelumnya, yakni terkait persoalan kebijakan tarif AS, ekonomi AS masih kuat, hingga tenaga kerja AS tetap solid. Kendati pernyataan Powell memberikan sentimen positif terhadap rupiah, namun takkan signifikan.
“Tarif Trump terakhir yaitu 25 persen pada baja dan aluminium beresiko besar akan retaliasi,” ungkap Lukman.
Pada Selasa (11/2/2025), dolar AS diprediksi menguat seiring antisipasi pidato Powell.
“Seperti halnya beberapa pejabat The Fed lainnya, Powell diperkirakan akan memberikan pernyataan hawkish oleh kekhawatiran inflasi yang akan disebabkan oleh kebijakan tarif Trump,” ucap dia.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta menguat hingga 25 poin atau 0,15 persen menjadi Rp 16.359 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp 16.384 per dolar AS.
sumber : Antara