Ariel Tatum Ungkap Alasan Ingin Childfree, Lebih Tertarik Adopsi Anak

Artis peran Ariel Tatum mengungkapkan alasannya berkeinginan untuk childfree. Ia mengaku lebih terbuka akan adopsi anak.

Ariel Tatum Ungkap Alasan Ingin Childfree, Lebih Tertarik Adopsi Anak

TRIBUNNEWS.COM - Artis peran mengungkapkan alasannya berkeinginan untuk childfree.

Wanita kelahiran 8 November 1996 tersebut, justru terbuka untuk mengadopsi anak.

Hal tersebut diungkap saat menjadi bintang tamu dalam YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, yang tayang pada Selasa (4/2/2025).

Setidaknya ada tiga alasan mengapa tertarik dengan prinsip childfree.

Khususnya jika ditanya saat ini. Artinya pemikiran tersebut dapat berubah sewaktu-waktu.

"Itu sebenarnya aku pernah ngomong (childfree). Dulu aku pengen punya anak banyak, semakin bertambah usia pada saat ini di titik ini kalau kamu tanya sekarang, aku cukup memikir ke arah childfree sih. Untuk saat ini sungguh tidak ideal," terang .

Aktris sekaligus penyanyi tersebut justru tertarik untuk mengadopsi anak.

Masalah mental yang alami, menjadi tolak ukur pertama tidak memikirkan memiliki anak.

"In way kayak i'am very open to adopting. Satu menurut aku, pandangan aku terhadap itu lebih ke i been through hell emotionally mentally. Aku tahu ketika seorang perempuan punya anak itu pasti ada banyak sekali perubahan hormon yang sangat amat berdampak besar pada dirinya. Aku gak tau aku bisa melalui itu atau tidak," jelasnya.

Alasan kedua, Ariel Tatum masih belum bisa menemukan pasangan hidup alias menikah.

Baca juga:

Artinya, ia belum memiliki pembahasan bagaimana kelak merawat seorang anak dengan pasangan.

"Kedua itu adalah pasangan hidupnya akan seperti apa, karena sampai detik ini aku belum menikah juga, aku belum ada pembicaraan tentang anak dan how gonna raise the kids dan value-value yang mau ditanamkan ke anaknya itu mau seperti apa karena sampai sekarang belum menemukan suami juga, jadi ya itu," terang .

Terakhir, Ariel memilih menghabiskan energinya untuk memberikan hak-hak pada anak-anak yang sudah terlanjur terlahir di dunia namun belum hidup layak.

"Nomor tiga aku ngerasa banyak sekali anak-anak yang dari dulu isu yang sangat penting di hidup aku adalah hak anak-anak di Indonesia."