Profil Siti Aisyah, Anggota DPR yang Kritik Menteri Pigai: Apa yang Sebenarnya Bapak Kerjakan?

Profil Siti Aisyah, Anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi PDIP yang cecar kinerja Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai dalam rapat kerja.

Profil Siti Aisyah, Anggota DPR yang Kritik Menteri Pigai: Apa yang Sebenarnya Bapak Kerjakan?

TRIBUNNEWS.COM - Profil , Anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi yang cecar kinerja (HAM), .

Siti Aisyah blak-blakan menyebut Menteri Pigai tak memiliki gebrakan apa-apa dalam rapat kerja, Rabu (5/2/2025).

Siti Aisyah mengaku kecewa lantaran harapan besar terhadap Pigai sebagai pegiat HAM justru ciut saat menjadi Menteri HAM.

"Ketika Bapak dipilih sebagai Menteri HAM, sebenarnya saya pribadi punya harapan besar karena Bapak adalah pemerhati HAM dan bergerak di sana. Tetapi, setelah 105 hari bekerja, kami tidak melihat sedikit pun apa yang sebenarnya Bapak kerjakan," ujar dalam rapat kerja, Rabu (5/2/2025) dikutip dari YouTube TVR Parlemen.

Bahkan menyinggung permintaan dana Rp20 triliun untuk Kementerian HAM yang diminta Pigai saat masih awal menjadi Menteri.

Sayangnya permintaan tersebut tak sebanding dengan kinerja Menteri Pigai.

Masalah HAM yang viral tentang Rempang hingga Pagar Laut di Tangerang juga tak membuat Menteri Pigai turun ke lapangan.

"Sudah banyak hari ini pelanggaran HAM di Indonesia yang viral, sangat viral. Seperti di Rempang dan soal pagar laut. Saya tidak melihat Bapak hadir di sana. Apakah menurut Bapak Menteri, Rempang itu tidak melanggar HAM? Apakah pagar laut itu tidak melanggar HAM?" tanya Siti.

"Kami ingin Pak Pigai yang dulu," tegas Siti.

Video potongan Siti Aisyah cecar Menteri Pigai pun viral di media sosial.

Baca juga:

Lantas siapa sosok dan profil Siti Aisyah?

Hj merupakan politisi perempuan asal Riau yang berhasil melenggang ke Senayan setelah menang dalam Pemilu Legislatif 2024.

Ia diusung oleh PDI Perjuangan dengan nomor urut 3.

Hasil pemilihan umum (Pemilu) legislatif pada 4 Februari 2024 lalu, meraih 37.331 suara. 

Selisihnya pun cukup jauh dibanding perolehan suara calon legislatif (Caleg) lainnya, yang rata-rata di bawah 30 ribuan.