Mengupas Feminine Energy: Apa Itu, Sejarah, dan Cara Meningkatkannya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tren feminine energy menjadi salah satu yang banyak "diikuti" oleh banyak pengguna di platform media sosial. Melalui tren ini, banyak perempuan yang berbagi pengalaman tentang bagaimana...

Mengupas Feminine Energy: Apa Itu, Sejarah, dan Cara Meningkatkannya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tren feminine energy menjadi salah satu yang banyak "diikuti" oleh banyak pengguna di platform media sosial. Melalui tren ini, banyak perempuan yang berbagi pengalaman tentang bagaimana meningkatkan kekuatan dan dalam diri.

Lantas apa itu feminine energy? Seorang psikoterapis dari AS, Nicole Davis, menjelaskan feminine energy bukan berarti setiap perempuan perlu menggali sisi keibuan, pengasuhan, atau kelembutan saja. Menurut dia, energi feminin memiliki pemaknaan yang lebih luas, termasuk pada bagaimana seorang perempuan bisa menggali rasa empati dalam diri, kreativitas, penerimaan, serta memahami diri sendiri.

Sementara itu, menurut peneliti sosiologi dan gender dari University of Oxford, Hamsa Rajan, feminine energy melibatkan pengalaman personal sehingga setiap orang akan merasakannya dengan cara yang berbeda. Seseorang mungkin merasa terhubung dengan energi feminin saat mendaki atau berkemah dengan teman perempuan terdekat, sementara yang lain mungkin menemukan energi feminin dalam kepercayaan diri setelah memotong rambut. Tidak hanya itu, mungkin ada juga perempuan yang terhubung dengan energi feminin setelah mampu mencapai kemandirian, berdaya, hingga dapat mengeksplorasi berbagai hal yang disukai.

Sejarah konsep energi feminin

Seperti dilansir Women's Health Magazine, Kamis (6/2/2025), konsep energi feminin maupun maskulin telah ada di berbagai budaya selama ribuan tahun. Dalam filsafat China, “yin” diasosiasikan sebagai energi feminin, sementara “yang” melambangkan energi maskulin. Dalam Hinduisme, matahari sering dikaitkan dengan maskulinitas, sedangkan bulan dengan feminitas.

Selain itu di budaya Barat, Venus dianggap melambangkan feminitas, sementara Mars melambangkan maskulinitas. Di era modern, energi feminin diadopsi menjadi konsep yang lebih luas, termasuk kemandirian, pemberdayaan, dan kekuatan dalam diri.

Manfaat energi feminin

Energi feminin merupakan bagian penting dari pengalaman manusia. Energi ini bisa membantu seseorang menciptakan hubungan yang lebih dalam dan bermakna, menemukan kedamaian batin, dan menjaga kesehatan emosional serta spiritual. Dengan merangkul energi feminin, seseorang juga akan lebih sadar pada kesejahteraan diri dan sekitar.

Cara meningkatkan energi feminin

Dilansir laman The Every Girl, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan energi feminin. Pertama, Anda bisa melakukan refleksi diri dengan menulis jurnal atau meditasi untuk memahami perasaan, pikiran, dan emosi. Setelah itu, Anda bisa mencari tahu bagaimana cara Anda mengelola semua itu.

Kedua, luangkan waktu setiap pekan atau setiap bulan untuk menemukan cara dalam mengekspresikan kreativitas. Misalnya, mulailah menekuni hobi, mengubah rutinitas menjadi lebih sehat dan produktif, hingga mengadopsi pola pikir positif.

Cara lain dilakukan untuk meningkatkan atau mengisi ulang energi feminin adalah dengan menjadi diri sendiri. Penting juga untuk belajar mengelola stress, fokus pada tujuan hidup, selalu memperkaya diri dengan pengetahuan, dan berdialog dengan diri sendiri.