AS Akan Ambil Alih Jalur Gaza, Hamas: Konyol dan Tidak Masuk Akal, Dapat Memicu Kerusuhan

Donald Trump mengklaim AS akan mengembangkan Jalur Gaza secara ekonomi setelah warga Palestina dimukimkan kembali di tempat lain.

AS Akan Ambil Alih Jalur Gaza, Hamas: Konyol dan Tidak Masuk Akal, Dapat Memicu Kerusuhan

TRIBUNNEWS.COM - Presiden (AS), , mengatakan AS akan mengambil alih kendali Jalur yang dilanda perang.

Donald Trump mengklaim AS akan mengembangkan Jalur secara ekonomi setelah warga Palestina dimukimkan kembali di tempat lain.

Namun, tindakan tersebut dinilai akan menghancurkan kebijakan AS selama puluhan tahun terhadap konflik Israel-Palestina dan membuat marah negara-negara Arab.

Pejabat , , mengatakan pernyataan tentang pengambilalihan Jalur adalah konyol dan tidak masuk akal, serta dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah.

"Pernyataan Trump tentang keinginannya untuk menguasai adalah konyol dan tidak masuk akal, dan ide-ide semacam ini dapat memicu kerusuhan di kawasan tersebut," kata Abu Zuhri kepada Reuters, Rabu (5/2/2025).

Sementara itu, siap untuk menjalin kontak dan mengadakan pembicaraan dengan pemerintahan .

Hal ini sebagaimana diberitakan kantor berita negara Rusia RIA mengutip seorang pejabat senior dalam pernyataan yang diterbitkan pada Rabu pagi.

"Kami siap untuk melakukan kontak dan pembicaraan dengan pemerintahan Trump," lapor RIA mengutip pernyataan anggota senior Politbiro , Mousa Abu Marzouk.

"Di masa lalu, kami tidak keberatan dengan kontak dengan pemerintahan (mantan Presiden AS Joe) Biden, Trump atau pemerintahan AS lainnya, dan kami terbuka untuk berunding dengan semua pihak internasional," jelasnya.

Tidak jelas kapan RIA mewawancarai Marzouk, yang mengunjungi Moskow pada Senin (3/2/2025), untuk mengadakan pembicaraan dengan kementerian luar negeri Rusia.

Marzouk mengatakan kepada RIA, pembicaraan dengan AS telah menjadi semacam kebutuhan bagi Hamas, mengingat Washington merupakan pemain kunci di Timur Tengah.

Baca juga:

"Itulah sebabnya kami menyambut baik perundingan dengan Amerika dan tidak keberatan dengan masalah ini," tambahnya.

Pernyataan Trump

Pada Selasa (4/2/2025), berjanji, AS akan mengambil alih Jalur yang hancur akibat perang setelah warga Palestina dipindahkan ke tempat lain dan mengembangkannya secara ekonomi.

Trump juga berencana untuk mengunjungi , Israel, dan Arab Saudi selama perjalanan mendatang ke Timur Tengah.