Badai Musim Dingin Hancurkan Tenda Pengungsi di Gaza Utara

Jalur Gaza dilanda badai musim dingin, tenda-tenda pengungsi warga Palestina di Gaza Utara hancur akibat angin yang bergerak dengan kecepatan tinggi.

Badai Musim Dingin Hancurkan Tenda Pengungsi di Gaza Utara

TRIBUNNEWS.COM - Jalur dilanda badai musim dingin.

Akibatnya, tenda-tenda pengungsi warga di Utara hancur.

Kawasan tersebut diguyur hujan dan angin kencang selama satu jam.

Para pengungsi bergegas keluar dan membangun kembali tenda-tenda yang rusak.

Angin sangat kencang dan badai merobohkan banyak tenda di Jalur , khususnya di Jabalia dan Beit Lahiya.

Ruang terbuka yang semakin luas menciptakan kondisi berbahaya di wilayah tersebut.

Angin bergerak dengan kecepatan tinggi semakin memperburuk keadaan tenda yang terbuat dari bahan seadanya seperti kayu, nilon, dan plastik.

Bagi banyak warga , tenda-tenda yang rusak ini adalah satu-satunya tempat perlindungan yang mereka miliki setelah terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Sementara itu, di yang diduduki, ribuan warga berada di bawah pengepungan militer Israel selama lebih dari dua minggu.

Serangan militer yang meningkat fokus pada wilayah Jenin dan kamp pengungsi di utara , mengakibatkan lebih dari 17.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Kamp-kamp pengungsi yang ada, dilaporkan oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), banyak yang telah diratakan.

Baca juga:

Bagaimana Kondisi Hidup di Gaza Memengaruhi Anak-anak?

Kondisi kehidupan yang semakin berbahaya di juga diperburuk dengan kurangnya akses terhadap sumber daya mendasar.

Tess Ingram, manajer komunikasi UNICEF yang bertugas di , melaporkan dia menyaksikan keluarga-keluarga yang membangun tempat penampungan sementara di atas reruntuhan rumah mereka.

Mereka mengandalkan potongan kayu dan terpal untuk menciptakan perlindungan, meskipun ancaman badai dan cuaca ekstrem tetap mengintai.