Menkes Sebut Dana Bantuan USAID Masih Ditahan, Bukan Dibatalkan
Bantuan yang diberikan USAID pada Indonesia, kata dia, diperkirakan senilai US$100 juta atau sekitar hampir Rp 1 triliun.
![Menkes Sebut Dana Bantuan USAID Masih Ditahan, Bukan Dibatalkan](https://statik.tempo.co/data/2025/02/06/id_1375239/1375239_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) menyatakan bantuan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau USAID tidak diberhentikan, melainkan dalam keadaan ditahan untuk sementara.
“Jadi memang kami dapat komunikasi resminya, ini di-hold (ditahan) dulu. Bukan berarti bahwa itu dihentikan sama sekali,” tuturnya ketika ditemui di kantor Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes, Jakarta Selatan pada Kamis, 6 Februari 2025.
Bantuan yang diberikan USAID pada Indonesia, kata dia, diperkirakan senilai US$100 juta atau sekitar hampir Rp 1 triliun. Menurut Budi, bantuan tersebut tidak langsung disalurkan ke Kemenkes, tetapi kepada pihak-pihak ketiga.
"Nah kekurangan ini yang nanti pasti akan ada dampaknya. Tapi kita juga masih ada negara donor-donor lain," ujarnya.
Pihaknya saat ini tengah berupaya mencari pendonor dana dari negara-negara lain untuk menambal kekurangan-kekurangan tersebut. "Kemarin kan saya ke Australia, kami juga dapat komitmen men-secure 130 juta dolar Australia. Walaupun dolar Australia sama dolar Amerika Serikat beda ya (nilai tukarnya). Tapi setidaknya kan komitmen itu sudah kita dapat," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Presiden Donald Trump memerintahkan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau USAID ditutup. Dalam pengumuman di situs webnya pada Selasa malam, USAID menyatakan hampir semua staf akan diliburkan pada Jumat malam. Sebelumnya pada hari itu, semua misi luar negeri USAID telah diperintahkan untuk ditutup dan semua staf telah dipanggil kembali pada Jumat.
Penutupan USAID berdampak pada semua misi luar negeri termasuk Indonesia. Semua staf diminta kembali ke AS. Melansir laman resmi lembaga dikabarkan pada Jumat, 7 Februari 2025, semua personel yang dipekerjakan langsung oleh USAID akan ditempatkan pada cuti administratif secara global.
Dengan pengecualian bagi personel yang ditunjuk yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi yang sangat penting, kepemimpinan inti, dan program-program yang ditunjuk secara khusus. “Personel penting yang diharapkan untuk terus bekerja akan diinformasikan oleh pimpinan USAID paling lambat hari Kamis, 6 Februari,” demikian dikutip dari pernyataan resmi di laman usaid.gov, Rabu, 5 Februari 2025.
Personil USAID yang saat ini ditempatkan di luar Amerika Serikat, USAID, berkoordinasi dengan kantor-kantor perwakilan dan Departemen Luar Negeri. USAID akan mengatur dan membiayai perjalanan pulang staf ke Amerika Serikat dalam waktu 30 hari dan mengatur pemutusan kontrak dianggap tak penting.
Agensi akan mempertimbangkan pengecualian kasus per kasus dan perpanjangan perjalanan pulang berdasarkan kesulitan pribadi atau keluarga, masalah mobilitas atau keselamatan, atau alasan lainnya. Misal pertimbangan pengecualian berdasarkan waktu masa sekolah anak yang menjadi tanggungan, kebutuhan medis pribadi atau keluarga, kehamilan, dan alasan lainnya.
Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.