Emiten Prajogo Pangestu CUAN, BREN, dan PTRO Tak Masuk Indeks MSCI

MSCI menolak tiga emiten Prajogo Pangestu ke dalam MSCI Indonesia Investable Market, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), hingga PT Petrosea Tbk (PTRO).

Emiten Prajogo Pangestu CUAN, BREN, dan PTRO Tak Masuk Indeks MSCI

Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Global Standard mengumumkan hasil tinjauan indeks bulan Februari 2025. Hasilnya, tiga emiten Prajogo Pangestu ke dalam MSCI Indonesia Investable Market, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), hingga PT Petrosea Tbk (PTRO) tak masuk dalam daftar indeks tersebut.

Berdasarkan pengumumannya, tiga emiten orang terkaya di Indonesia ini tidak masuk ke dalam MSCI Indonesia Investable Market Index setelah analisis dan masukan dari pelaku pasar terkait potensi masalah investasi. 

“Namun, MSCI tetap membuka masukan dari pelaku pasar dan investor mengenai saham-saham ini dan akan mempertimbangkan kembali kelayakan dalam tinjauan indeks di kedepannya,” demikian keterangan MSCI dalam pengumuman tersebut, dikutip Jumat (7/2). 

MSCI akan memberikan pengumuman selanjutnya jika ada perkembangan lebih lanjut,  

Sebelumnya PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) diproyeksikan masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Pengumuman rebalancing indeks MSCI akan dilakukan pada 11 Februari 2025, dan hasilnya efektif berlaku mulai 3 Maret 2025.  

Indeks MSCI adalah indeks yang dirancang oleh Morgan Stanley Capital International untuk mencerminkan pergerakan harga saham dalam berbagai kategori, termasuk emiten di negara maju dan berkembang. Contohnya, MSCI AC World Index mencakup pergerakan harga saham di kedua kategori tersebut. 

Menurut Financial Advisor Sucor Sekuritas, Danika Augusta Sari, ada dua emiten milik orang terkaya Indonesia yang berpeluang masuk MSCI, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) dan BREN. Namun, peluang terbesar dimiliki oleh BREN. 

 “Saya melihatnya baru BREN yang bakalan masuk MSCI,” ujar Danika saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1).

Berdasarkan MSCI Preview oleh Verdhana Sekuritas, tiga emiten berpotensi masuk MSCI, yaitu BREN, CUAN, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Untuk memenuhi kriteria MSCI, BREN membutuhkan harga saham di atas Rp 11.100 dengan free float sebesar 3%. CUAN harus mencapai level saham lebih dari Rp 14.700 mengingat free float-nya sebesar 15%, sementara BRMS berpeluang masuk jika harga saham melampaui Rp 485 dengan free float sebesar 35%. 

Emiten yang Bakal Didepak dari MSCI 

Verdhana Sekuritas juga memproyeksikan tiga saham yang mungkin keluar dari MSCI, yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). 

"Saham UNVR diperkirakan akan keluar dengan estimasi aliran keluar (outflow) sebesar US$ 52 juta atau setara 17 hari rata-rata nilai perdagangan harian (ADTV)," tulis analisis Verdhana Sekuritas dikutip Rabu (22/1).  

INKP berpotensi dikeluarkan jika harga saham terus di bawah Rp 7.450, dengan estimasi outflow US$ 74 juta atau 26 hari ADTV. MDKA kemungkinan besar keluar jika harga saham tidak melebihi Rp 1.600, dengan potensi outflow sebesar US$ 75,6 juta atau setara 12 hari ADTV. Verdhana Sekuritas menekankan bahwa fluktuasi harga saham akan sangat menentukan hasil akhir dari rebalancing MSCI ini.