Banjir tak sebabkan gagal panen di Jakarta Utara
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menyatakan banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi tidak ...
"Kita akui ada penurunan produksi padi dalam panen kali ini, tapi proses panen masih berjalan," ujarnya.
Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menyatakan banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi tidak menyebabkan lahan pertanian di daerahnya mengalami gagal panen.
“Bukan gagal panen, kalau gagal panen semua lahan pertanian di sini mengalami gagal. Tapi, saat ini masih ada yang berhasil panen,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara Unang Rustanto di Jakarta, Rabu.
Dia mengakui sejumlah lahan pertanian di Jakarta Utara yang ada di Kecamatan Cilincing terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Unang pun mendorong para petani dan kelompok tani untuk bergotong royong membuat saluran irigasi pertanian sebagai upaya mengantisipasi terjadinya banjir.
Baca juga:
Selain itu, lanjut dia, adanya hama penyakit juga memberikan dampak pada hasil tanam.
“Kita akui ada penurunan produksi padi dalam panen kali ini, tapi proses panen masih berjalan,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini sejumlah kelompok tani sudah ada yang panen, bahkan jumlah panen mereka mencapai tujuh ton per hektare.
Sudin KPKP Jakut akan memberikan rekomendasi kepada kelompok tani di daerah setempat untuk melakukan penanaman serentak, namun fakta di lapangan ada yang melakukan tanam sendirian.
Baca juga:
“Kami akan gencarkan sosialisasi kepada petani agar melakukan penanaman serentak ini,” kata Unang.
Padahal dengan adanya tanam serentak ini dapat mencegah terjadinya gangguan hama penyakit tanaman.
Selain itu, melalui penanaman serentak ini kelompok tani dapat mengajukan bantuan bibit.
Sementara itu, pada tahun 2024 ada bantuan 1,5 juta ton bibit padi yang disebar ke sejumlah kelompok tani.
“Pengajuan ini nanti kami lanjutkan ke dinas,” katanya.
Baca juga:
Pemkot mencatat lahan persawahan yang tersisa di Jakarta Utara seluas 235 hektare dengan status kepemilikan lahan sekitar 50 persen milik Pemprov DKI Jakarta dan 50 persen milik pengembang.
Areal di Jakarta Utara ini terletak di Kecamatan Cilincing yang tersebar pada dua kelurahan, yakni Kelurahan Marunda dan Kelurahan Rorotan.
“Luas areal persawahan di Kelurahan Rorotan seluar 214 hektare yang digarap delapan kelompok tani dan satu kelompok tani menggarap lahan seluar 21 hektare di Kelurahan Marunda,” ujar Unang.
Ia mengatakan dari luas lahan pertanian 235 hektare di Jakarta Utara mampu memproduksi padi yang ditanam dari April hingga Agustus 2024 mencapai 1.175 ton padi dengan varietas inpari.
“Produksi itu setara 5,5 ton hingga enam ton padi per hektare,” katanya.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025