Bantul proyeksikan luas panen padi 10 ribu hektare hingga akhir Maret
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta memproyeksikan luas panen ...
![Bantul proyeksikan luas panen padi 10 ribu hektare hingga akhir Maret](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/13/IMG_20250213_201659.jpg)
Kita setiap bulan ada panen padi, luasannya tergantung daerah, dan sampai dengan akhir Maret kita hitung luas panen seluas 10 ribu hektare lebih, bahkan hampir 11 ribu hektare
Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta memproyeksikan luas panen tanaman padi di seluruh wilayah daerah ini seluas lebih dari 10 ribu hektare hingga akhir Maret 2025.
"Kita setiap bulan ada panen padi, luasannya tergantung daerah, dan sampai dengan akhir Maret kita hitung luas panen seluas 10 ribu hektare lebih, bahkan hampir 11 ribu hektare," kata Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo di Bantul, Kamis.
Pihaknya tidak merinci sebaran luas panen padi pada periode Januari sampai Maret 2025, namun sebagian besar ada di wilayah Bantul selatan, seperti di wilayah Kecamatan Jetis, Kecamatan Srandakan, Sanden dan Kretek.
Dia mengatakan, dengan luasan panen padi tersebut nantinya diharapkan dapat mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional. Untuk itu, Bantul harus berkontribusi dalam penyediaan pangan hasul pertanian.
"Dan yang jelas Kabupaten Bantul dari pemerintah pusat mendapat target panen padi seluas 2.500 hektare di Februari, dan di Bantul sampai dengan minggu lalu sudah terealisasi seluas 500 hektare," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, hasil panen padi petani Bantul tersebut nantinya akan diserap oleh Perum Bulog Yogyakarta dengan harga pembelian sebesar Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen.
"Hasilnya nanti diserap oleh Bulog semua, karena memang kita sudah menjalin kolaborasi dengan Bulog Yogyakarta. Seperti panen padi di Kelurahan Canden Jetis, hasilnya langsung diserap," katanya.
Dia mengatakan, dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan produksi pertanian, diperlukan optimalisasi percepatan tanam dengan pemanfaatan teknologi tepat guna, alat mesin pertanian, suplai air lancar, ketersediaan pupuk, dan benih unggul dan pengendalian hama penyakit.
"Oleh karena itu peran semua pihak sangat kita butuhkan untuk mendukung tercapainya percepatan tanam dan panen padi di tahun 2025, sehingga mampu mencapai swasembada pangan," katanya.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025