BGN: Keberadaan NU dapat percepat pelayanan Makan Bergizi Gratis
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meyakini keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) akan mempercepat pelayanan ...
NU bisa membantu akselerasi capaian-capaian dari program ini ke depan
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meyakini keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) akan mempercepat pelayanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sehingga mampu dirasakan seluruh penerima manfaat.
"Keberadaan NU saya kira akan mempercepat proses pelayanan Makan Bergizi, sama seperti yang diharapkan oleh Bapak Presiden dan dengan kerja sama antar lembaga pada kegiatan ini akan berjalan secara formal dan juga lebih sistematis," kata Dadan saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor PBNU, Jakarta, Senin, usai bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya.
Diketahui, Program MBG saat ini telah dilakukan di 31 provinsi di Indonesia dengan total 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi memenuhi pembuatan makanan untuk MBG.
Pada periode pertama yaitu Januari–April 2025 ditargetkan ada 3 juta penerima manfaat dari program MBG, lalu pada tahapan selanjutnya April–Agustus 2025 ditargetkan jumlah tersebut bertambah menjadi 6 juta penerima manfaat.
Untuk mendukung percepatan pelaksanaan program tersebut dan mengupayakan perluasan penerima manfaatnya, Badan Gizi Nasional pun siap kolaborasi dengan PBNU dalam memastikan seluruh santri, terutama santri pesantren di bawah naungan NU, menjadi penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis.
Baca juga:
Baca juga:
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PBNU Gus Yahya menyampaikan bahwa saat ini belum semua pesantren dan sekolah di bawah naungan NU yang menjadi penerima manfaat MBG, hanya pesantren yang terbilang besar atau dengan jumlah santri mencapai 3.000 orang.
"Untuk pesantren-pesantren yang besar yang jumlah santrinya lebih dari 3.000, beberapa sudah berjalan program ini dan sudah merasakan manfaatnya. Nah tapi di lingkungan NU, ada juga pesantren-pesantren kecil-kecil tapi menggerombol yang mereka harus dikoordinasikan dan sebagainya. NU nanti akan membantu mengoordinasikan pesantren-pesantren ini dan sekolah-sekolah di lingkungan NU," kata dia.
Kerja sama itu, kata Gus Yahya melanjutkan, akan segera diatur dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditargetkan dapat ditandatangani pada kegiatan Kongres Keluarga Maslahat NU, 31 Januari mendatang.
Selain memastikan seluruh pesantren dan sekolah di bawah naungan NU menerima manfaat program Makan Bergizi Gratis, kerja sama antara PBNU dan Badan Gizi Nasional juga berupaya membawa dampak program tersebut dapat menggerakkan perekonomian di lingkungan pesantren, seperti dengan mendirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di pesantren dan memberdayakan sumber pangan milik warga di sekitar pesantren.
Gus Yahya berharap keikutsertaan NU bekerja sama dengan pemerintah itu dapat mempercepat pencapaian segala target dari program Makan Bergizi Gratis.
"Kita harapkan bahwa kita bisa membantu, NU bisa membantu akselerasi capaian-capaian dari program ini ke depan," ujarnya.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025