BI Bali tekankan penguatan sektor padat karya dukung ekonomi inklusif

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menekankan penguatan sektor padat karya untuk mendukung pertumbuhan ...

BI Bali tekankan penguatan sektor padat karya dukung ekonomi inklusif

Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menekankan penguatan sektor padat karya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif pada 2025.

“Melalui sinergi antar-sektor, Bali dapat terus meningkatkan daya tarik ekonominya, baik di skala nasional maupun global,” kata Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Bali, Jumat.

Ia mendorong penguatan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal dapat mendukung sektor padat karya.

Kemudian, meningkatkan swasembada pangan melalui sektor pertanian dan mendorong Bali sebagai sentra industri kecil menengah berbasis agro dan ekonomi kreatif melalui sektor industri.

Perbankan dapat memanfaatkan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial untuk memperluas pembiayaan pembangunan dan untuk sektor UMKM, dapat dilakukan dengan memfasilitasi mereka bertemu dengan pelaku bisnis.

Bank Indonesia telah menyalurkan insentif tersebut sebesar Rp295 triliun hingga minggu kedua Januari 2025 yang diharapkan semakin memperluas sektor penyaluran kredit.

Selanjutnya, peningkatan pembiayaan investasi di luar APBN dan APBD melalui optimalisasi peran Regional Investor Relations.

Selain memperkuat sektor padat karya, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Bali, perwakilan bank sentral itu juga meningkatkan sinergi pengendalian inflasi melalui ekosistem hulu-hilir pertanian, efisiensi distribusi komoditas pangan strategis.

Kemudian, memperluas digitalisasi sistem pembayaran dan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah serta memperkuat keamanan dan perlindungan konsumen.

Di sisi lain, untuk triwulan pertama 2025, BI Bali optimistis ekonomi Pulau Dewata tumbuh kuat didukung momentum hari besar keagamaan yakni Imlek, Nyepi, dan Idul Fitri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pertumbuhan ekonomi Bali pada 2024 mencapai 5,48 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional mencapai 5,03 persen.

“Pertumbuhan Bali yang tetap kuat tersebut menjadi indikator penting akan ketahanan dan potensi ekonomi wilayah dalam menghadapi tantangan global dan domestik,” katanya.

Salah satu sektor yang mendongkrak ekonomi di Pulau Dewata adalah ekspor, utamanya pada ekspor jasa meningkat seiring peningkatan jumlah wisatawan mancanegara berkunjung di Bali.

Ada pun kunjungan wisatawan asing di Bali pada 2024 mencapai 6,33 juta orang atau naik 20,1 persen jika dibandingkan 2023 yang mencapai 5,27 juta.

Capaian kunjungan wisatawan asing 2024 juga lebih tinggi dibandingkan pada 2019 atau sebelum COVID-19.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025