Blusukan Menko Zulhas ke Pasar Rogojampi: Inflasi Banyuwangi Terkendali!
Blusukan Menko Zulhas ke Pasar Rogojampi: Inflasi Banyuwangi Terkendali!. ????Banyuwangi (Beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi dinilai daerah dengan inflasi yang sangat terjaga. Hal ini dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan meninjau harga sejumlah bahan pokok di Pasar Rogojampi, Banyuwangi, Selasa (4/2/2025) yang didampingi langsung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. “Tadi saya lihat sendiri, di sini (Banyuwangi-red) harga paling murah. Secara umum harga sembako di bawah [...] -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Banyuwangi (Beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi dinilai daerah dengan inflasi yang sangat terjaga. Hal ini dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan meninjau harga sejumlah bahan pokok di Pasar Rogojampi, Banyuwangi, Selasa (4/2/2025) yang didampingi langsung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
“Tadi saya lihat sendiri, di sini (Banyuwangi-red) harga paling murah. Secara umum harga sembako di bawah rata rata harga nasional. Jadi termasuk yang sangat murah, berarti disini inflasinya sangat terjaga,” kata Menko Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, yang melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi selama dua hari berada di Banyuwangi (3-4/2/2025).
Zulhas mengunjungi lapak lapak pedagang sembako di Pasar Rogojampi. Dia mengecek sejumlah harga bahan pangan, mulai beras, daging ayam, daging sapi, minyak goreng dan telur.
“Harga telur disini Rp26 ribu, sangat murah. Kalau menurut hitungan kami harusnya Rp28 ribu agar ada keseimbangan harga dengan peternak,” ujar Menko.
Zulhas juga mendapati daging ayam dijual Rp30 ribu oleh pedagang.
“Ayam dijual Rp. 30 ribu. Bawang merah juga disini murah padahal bukan daerah penghasilnya. Hanya cabai saja yang memang masih mahal Rp60 ribu,” ujarnya.
Komoditas lain yang dipantau seperti harga daging sapi Rp130 ribu/kg, beras SPHP kemasan 5 Kg dijual Rp59 ribu, dan beras non SPHP kemasan 5 Kg dijual Rp73 – 75 ribu.
Menko juga meninjau langsung operasi pasar murah yang digelar pemkab bersama Bulog yang menjual sejumlah komoditas seperti beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, elpiji 3 Kg, telur, dan bahan-makanan lainnya seperti sarden dan mi instan.
Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, salah satu kunci terjaganya inflasi di Banyuwangi adalah kekompakan tim pengendali inflasi daerah (TPID) dan seluruh stake holder. Pemkab secara rutin memonitoring kondisi pasar dan intens berkoordinasi dengan Bulog dan stakeholder untuk ketersediaan pangan daerah.
“Kami terus berkoordinasi seperti dengan Bulog. Terutama saat momen-momen khusus yang sekiranya permintaan pasar meningkat,” ujarnya.
Banyuwangi juga melakukan strategi pengendalian inflasi seperti menggelar pasar murah dan Gerakan Pangan Murah yang melibatkan pelaku usaha dan Gapoktan,asosiasi petani cabai, instansi vertikal, Bulog, Perpadi dan Hiswana migas.
Selain itu Banyuwangi juga membuat Toko Pengendalian Inflasi (Top Si Wangi), dan perbaikan infrastruktur jalan untuk keperluan mobilitas distribusi bahan pokok. [alr/aje]