Sebanyak 20 WNA asal Bangladesh terdampar di Kepulauan Meranti Riau

Sebanyak 20 warga negara asing (WNA) asal Negara Bangladesh terdampar di pesisir pantai Beting Beras, Desa Kuala ...

Sebanyak 20 WNA asal Bangladesh terdampar di Kepulauan Meranti Riau
"Seorang tekong sudah diamankan. Saat ini berada di kantor desa,"

Pekanbaru, (ANTARA) - Sebanyak 20 warga negara asing (WNA) asal Negara Bangladesh terdampar di pesisir pantai Beting Beras, Desa Kuala Merbau, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Kepala Kepolisian Sektor Tebingtinggi Barat, Iptu Iskandar Novianto, Selasa mengatakan, pihaknya saat ini bersama Imigrasi, dan TNI langsung terjun ke lokasi untuk mengecek keberadaan mereka yang diketahui terdampar pada Selasa dini hari (4/1).

"Kabarnya untuk sementara ada 20 orang warga Bangladesh yang semuanya laki-laki dewasa. Cuma yang punya paspor 15 orang, itu yang mau kita cek," kata Iptu Iskandar, Selasa.

Dari hasil penyelidikan, ternyata ada tekong atau juru mudi kapal dibalik terdamparnya puluhan WNA. Mereka diduga dibawa oleh dua tekong lokal berinisial MP, warga Desa Kedabu Rapat dan SY, warga Desa Melai dan ada seorang penanggungjawab berinisial D.

"Tekong tersebut berangkat dari Kedabu Rapat menuju Pelabuhan Buton, Kabupaten Siak, pada Senin (3/2) untuk menjemput 20 WNA tersebut. Namun, rencana perjalanan mereka ke Kedabu Rapat berujung gagal usai speedboat yang ditumpangi terdampar di Pantai Beting Beras akibat diterjang ombak dan angin kencang," jelas Iskandar.

Lebih lanjut, Iskandar Novianto, menegaskan bahwa pihaknya akan mendalami kasus imigran Bangladesh ini untuk mengungkap siapa pihak yang bertanggung jawab di balik upaya penyelundupan ini.

"Para WNA ini memiliki paspor, namun dalam perjalanan sebagian dokumen mereka hilang akibat insiden di laut. Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan tujuan mereka sebenarnya," ujar Iskandar.

Untuk diketahui, menurut informasi dari aparat desa setempat bahwa tekong yang membawa imigran gelap tersebut saat kejadian diduga hendak melarikan diri menggunakan pompong. Hanya saja, satu dari dua orang tekong berhasil diamankan.

"Seorang tekong sudah diamankan. Saat ini berada di kantor desa," jelasnya

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Rahmat Santoso
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025