BPBD: Karhutla mulai terjadi di wilayah Kotim

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mencatat mulai ...

BPBD: Karhutla mulai terjadi di wilayah Kotim
Mulai ada beberapa kejadian kebakaran hutan dan lahan, kami berharap ini turut menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat

Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mencatat mulai terjadinya sejumlah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat dalam dua pekan terakhir.

“Mulai ada beberapa kejadian kebakaran hutan dan lahan, kami berharap ini turut menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam di Sampit, Kamis.

Baca juga:

Ia menjelaskan, hal ini terjadi seiring dengan menurunnya intensitas curah hujan di wilayah Kotim dalam beberapa pekan terakhir. Di sisi lain, potensi karhutla di Kotim termasuk tinggi, lantaran struktur tanah yang didominasi lahan gambut yang mudah kering saat tidak ada hujan dan sangat mudah terbakar.

Berdasarkan pantauan BPBD Kotim setidaknya telah terjadi lima kali karhutla sejak awal Februari 2025, di samping itu juga terpantau muncul titik panas atau hotspot di sejumlah lokasi.

Lokasi karhutla tersebut meliputi Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Desa Batuah Kecamatan Seranau, Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan yang terbaru di Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang pada dua titik berbeda.

Karhutla umumnya terjadi di lahan kosong yang ditumbuhi semak belukar dan dalam banyak kejadian diduga ada campur tangan manusia. Seperti karhutla yang terjadi di Jalan Bumi Ayu Barat, Kelurahan Baamang pada Rabu siang.

Baca juga:

“Karhutla di Jalan Bumi Ayu Barat yang terjadi, ada indikasi disebabkan pembukaan lahan untuk berkebun. Lahan yang terbakar adalah lahan kosong,” ujarnya.

Ia menambahkan, informasi kejadian karhutla di Jalan Bumi Ayu diterima dari warga yang melintas. Pelapor kala itu baru datang dari menjemput anak sekolah dan lokasi sudah terbakar.

Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kotim melalui Stasiun Meteorologi Haji Asan, Alfa Centauri menyebut pada Februari 2025 wilayah Kotim, khususnya Sampit masih berada di musim hujan.

Adapun, cuaca panas yang terjadi belakangan ini dikarenakan adanya siklon tropis di dekat wilayah Australia mengakibatkan massa air bergerak ke wilayah Australia dari daerah Indonesia.

“Kondisi itu menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia salah satunya Sampit dalam kondisi cuaca yang sebagian besar cerah berawan,” sebutnya.

Baca juga:

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025