BPS DKI catat ekonomi Jakarta tumbuh 4,90 persen pada 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat perekonomian Jakarta tumbuh sebesar 4,90 persen secara kumulatif ...
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat perekonomian Jakarta tumbuh sebesar 4,90 persen secara kumulatif sepanjang tahun 2024 atau melambat tipis dibandingkan tahun 2023 yang mencapai sebesar 4,96 persen.
"Pertumbuhan ekonomi secara kumulatif itu sebesar 4,9 persen, dengan besaran kue (potensi) ekonomi sebesar Rp3.679,36 triliun," kata Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Rabu.
Meski melambat, pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha. Hasanudin merinci adapun tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah penyediaan akomodasi dan makan minum (8,31 persen), konstruksi (6,99 persen), serta transportasi dan pergudangan (6,96 persen).
Baca juga:
Pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor; jasa lainnya; jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh masing-masing sebesar 6,87 persen, 5,42 persen, dan 5,41 persen.
Pada triwulan IV-2024, ekonomi Jakarta juga tumbuh sebesar 5,01 persen dibandingkan triwulan IV-2023.
"Ekonomi DKI Jakarta triwulan IV tahun 2024 ini secara year-on-year (yoy) tercatat sebesar 5,01 persen dan besarannya di triwulan ke-4 ini secara harga berlakunya itu sebesar Rp947,13 triliun," ujar Hasanudin.
Dia merinci lapangan usaha utama yang memberikan pertumbuhan tertinggi pada capaian ini yakni lapang usaha konstruksi dengan besaran 9,39 persen, diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum (8,87 persen, jasa lainnya (8,2 persen), serta transportasi dan pergudangan (8,07 persen).
Baca juga:
Sementara itu, apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yaitu triwulan III-2024, pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2024 mengalami pertumbuhan 2,68 persen.
"Pada setiap triwulan ke-IV itu ada pola. Jadi satu pola yang cukup menarik kalau kita amati ada pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan-triwulan sebelumnya," kata dia.
Hasanudin mengatakan pola laju pertumbuhan ekonomi di triwulan IV tahun ini antara lain dipengaruhi pembangunan konstruksi yang rampung di akhir tahun dan jasa akomodasi yang meningkat di akhir-akhir tahun.
Baca juga:
"Dan juga transportasi, peak season, liburan itu juga memberikan pengaruh termasuk wisata yang juga pastinya akan berdampak kepada sektor perdagangan terkait dengan dinamika-dinamika tersebut," ujarnya.
Hal tersebut dibuktikan dengan data tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, yakni pertambangan dan penggalian yakni sebesar 8,17 persen, diikuti konstruksi 5,49 persen, dan jasa keuangan 4,66 persen.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025