Brasil tolak perang dagang dengan AS meski terdampak tarif 25 persen
Pemerintah Brasil berjanji tak akan ada perang dagang dengan Amerika Serikat meski negaranya terdampak oleh tarif impor ...
![Brasil tolak perang dagang dengan AS meski terdampak tarif 25 persen](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2023/12/01/CjkinzN007014_20231201_CBMFN0A001_1.jpg)
Mexico City (ANTARA) - Pemerintah Brasil berjanji tak akan ada perang dagang dengan Amerika Serikat meski negaranya terdampak oleh tarif impor komoditas baja dan aluminium sebesar 25 persen yang diinstruksikan Presiden Donald Trump.
Berbicara dalam satu pertemuan di Brasilia, ibu kota Brasil, Selasa, Menteri Luar Negeri Alexandre Padilha menyatakan pemerintahan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva masih belum membahas respons efektif terhadap tarif 25 persen tersebut.
Meski tarif impor ke AS tersebut akan berdampak pada ekspor Brasil, Menlu Padilha menegaskan bahwa perang dagang dengan AS tak akan menjadi opsi bagi negaranya.
"Apa yang secara jelas terus dikatakan Presiden Lula, begitu pula negara-negara lain, adalah Perang dagang tak akan bermanfaat bagi siapapun," kata Padilha.
Baca juga:
"Salah satu kemajuan penting yang dicapai dunia dalam beberapa tahun belakangan, tepatnya, adalah tercapainya instrumen dialog antara negara-negara, penguatan perdagangan bebas, dan semakin jelasnya peran Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," kata Menlu Brasil.
Senin lalu, Presiden Trump menyatakan pemberlakuan tarif impor baja dan aluminium untuk semua negara. Ia berdalih hal tersebut akan membantu industri nasional dan produsen di AS.
Selain Kanada dan Meksiko, Brasil merupakan salah satu pemasok utama baja ke AS.
Presiden Lula sebelumnya sempat berkata akan menjatuhkan tarif balasan terhadap produk AS apabila Trump bersikukuh memberlakukan tarif terhadap produk Brasil yang masuk ke AS.
"Simpel saja, jika ia memajaki produk Brasil, Brasil akan membalasnya dengan memajaki produk yang diekspor dari Amerika Serikat," kata Lula dalam konferensi pers pada 31 Januari.
Namun, pernyataan Menlu Padilha ini menunjukkan bahwa Brasil kini lebih memilih menghindari ketegangan dan mendorong negosiasi daripada semakin menantang pemerintahan Trump.
"Jadi, Brasil tak mendukung dan tak akan terlibat dalam perang dagang apapun. Kami akan terus mendukung penguatan perdagangan bebas," kata Padilha.
Baca juga:
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025