Buka Peluang Pendanaan Bagi Inovator Teknologi Karbon Indonesia Lewat Program CarbonX 2.0
Melalui jaringan Tencent dan mitra globalnya, semua pemenang dapat menguji coba inovasinya di lokasi percontohan milik partner Tencent.
![Buka Peluang Pendanaan Bagi Inovator Teknologi Karbon Indonesia Lewat Program CarbonX 2.0](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/INOVASI-TEKNOLOGI-KARBON-0.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar gembira buat para universitas, lembaga riset, dan startup yang berdedikasi tinggi terhadap isu perubahan iklim, terutama pada inovasi teknologi .
Perusahaan teknologi multinasional Tencent asal Tiongkok dan mitra globalnya membuka pendaftaran untuk program CarbonX 2.0.
"Program ini bermanfaat untuk mengurangi emisi dengan , bantuan teknis, dan fasilitas uji coba," ujar Sean Bunjamin, Head of Programs Impact Hub Jakarta, pada Rabu (12/2/2025).
Selaku mitra Tencent di Indonesia, dia mengatakan ‘Inovator’ dalam program ini adalah universitas, lembaga riset, dan para startup Indonesia yang memiliki proyek percontohan yang dapat diterapkan di tingkat global.
Baca juga:
Yang membuat program CarbonX 2.0 istimewa adalah tiap proyek percontohan yang lolos seleksi akan menerima minimal 1 juta USD.
"Tergantung pada kebutuhan proyek yang bersangkutan. Untuk tiap kategori akan dipilih 1-3 proyek unggulan," ujarnya.
Dikatakan bahwa proposal yang ditawarkan startup seri B juga akan dipertimbangkan.
Selain itu, para pemenang akan diberikan bimbingan dari ahli, akses ke sumber daya sesuai skenario, dan kesempatan bermitra dengan pemangku kepentingan industri.
Melalui jaringan Tencent dan mitra globalnya, semua pemenang dapat menguji coba inovasinya di lokasi percontohan milik partner Tencent.
CarbonX pertama diselenggarakan oleh Tencent pada 2024 di Tiongkok.
Untuk CarbonX 2.0, perusahaan penggagas aplikasi perpesanan WeChat ini memilih untuk memperluas jangkauannya.
Tahun ini, pendaftaran CarbonX 2.0 terbuka bagi di tujuh negara, termasuk Indonesia.
“Untuk mencapai target Net Zero Emissions pada 2050, kita perlu menghilangkan lebih banyak dari udara dengan solusi-solusi berbasis teknologi," katanya.
"Program CarbonX 2.0 menjadi kesempatan emas bagi para startup, lembaga riset, dan universitas di Indonesia untuk membuktikan talentanya ke seluruh dunia,” ujar Sean Bunjamin menambahkan.