DPRD Surabaya: MBG jadi tuas ekonomi dan lahirkan generasi unggul

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya menyebut jika program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Surabaya ...

DPRD Surabaya: MBG jadi tuas ekonomi dan lahirkan generasi unggul

Surabaya (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya menyebut jika program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Surabaya sebagai pemutar tuas ekonomi dan melahirkan generasi unggul, sehingga pelaksanaan program tersebut perlu didukung.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni di Kota Surabaya, Senin mengatakan sejauh ini pelaksanaannya minim hambatan dan cenderung tak ada keluhan yang berarti.

"Badan Gizi Nasional (BGN) menunjuk beberapa sekolah di Surabaya sebagai uji coba pelaksanaan MBG pada Senin (13/1) bulan lalu. Terdapat beberapa sekolah perwakilan tiap jenjang mulai dari TK, SD, SMP, serta SMA/SMK. Total siswa yang masuk dalam uji coba tersebut adalah 6.159 anak," paparnya.Berlangsung lebih dari seminggu, uji coba tersebut diketahui dilaksanakan tanpa hambatan dan keluhan berarti. Dalam program itu, para siswa mendapatkan menu makanan empat sehat lima sempurna. Mulai dari nasi, sayuran, ayam, buah, dan susu. Menu tersebut telah disesuaikan dan diawasi oleh BGN.

Ia mengatakan, program MBG tersebut memiliki banyak fungsi. Pertama, membangun sumber daya manusia (SDM) jangka panjang untuk membentuk generasi unggul. Sehingga mampu menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan maksimal. Selain itu, adanya MBG juga mampu memutus disparitas kecukupan gizi terhadap seluruh anak di Indonesia.

"Program ini juga menjadi stimulan pertumbuhan ekonomi di seluruh kabupaten dan kota. Syaratnya, beberapa unsur penting harus dilibatkan dalam pelaksanaannya," ujarnya.

Unsur penting tersebut yakni UMKM setempat di sekitar sekolah berada, sehingga bisa memotong biaya distribusi. Dengan biaya distribusi yang minim, maka keuntungan penyedia bahan dan jasa akan lebih tinggi. Tentunya, tanpa mengurangi kebutuhan gizi dan nutrisi pada tiap porsinya. Selain itu, kantin sekolah juga harus dilibatkan.

"Ini untuk memutar pertumbuhan ekonomi. Sehingga UMKM setempat dan kantin sekolah mesti dilibatkan. Karena jika hanya melibatkan layanan katering besar, maka ekonomi hanya akan berputar di lingkup makro," imbuhnya.

Beberapa harapan terus dilambungkan Fathoni agar kelangsungan MBG ke depan senantiasa berjalan lancar.

Baca juga:

Baca juga:

"Di tahap uji coba ini, pemerintah memang harus lebih banyak mendengar. Baik dari kalangan siswa maupun pengamat gizi dari masing-masing kabupaten/kota," ujarnya.

Meski keseluruhan pelaksanaan uji coba MBG di-handle oleh BGN, Fathoni mendorong Pemkot Surabaya untuk senantiasa proaktif dalam mengawasi prosesnya. Terlebih, Pemkot sudah berpengalaman dalam program permakanan. Sehingga, sudah memiliki database terkait UMKM setempat penyedia makanan."Jadi nanti Pemkot bisa memperkirakan UMKM terdekat dari sekolah sebagai penyedia makanannya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi bakal merata," ucapnya.Dilanjutkan Fahtoni, BGN dan Pemkot perlu berkolaborasi agar kelancaran MBG ke depan terus tercapai. Kolaborasi tersebut juga diperlukan untuk mengawasi makanan. Baik saat pengecekan kualitas, higienitas, hingga pengolahannya.Fathoni memastikan, dewan bakal mendukung program tersebut. Terlebih, tujuannya untuk membentuk generasi unggul dan memutar pertumbuhan ekonomi. Bahkan, Pemkot dan DPRD telah menyiapkan anggaran Rp1,1 triliun untuk mendukung MBG."Saya berharap, ke depan, program ini berjalan lancar dan memberikan multiple effect yang baik di semua lini," harapnya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2025