BPS: Papua Barat mengalami deflasi 0,44 persen pada Januari 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Papua Barat mengalami deflasi tahunan sebesar 0,44 persen (year on ...

BPS: Papua Barat mengalami deflasi 0,44 persen pada Januari 2025

Manokwari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Papua Barat mengalami deflasi tahunan sebesar 0,44 persen (year on year/yoy) pada Januari 2025 dengan indeks harga konsumen sebesar 105,47.

Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Papua Barat, Senin, mengatakan deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks harga dari empat kelompok pengeluaran.

Empat kelompok itu yaitu pakaian dan alas kaki, kelompok perumahan dan bahan bakar rumah tangga, kelompok kesehatan, serta kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan.

"Kelompok perumahan dan bahan kabar rumah tangga mengalami deflasi 13,88 persen dengan andil 2,29 persen," kata Merry.

Ia menjelaskan deflasi periode Januari 2025 berbanding terbalik dengan kondisi pada Desember 2024, dan Januari 2024 yang mengalami inflasi masing-masing 2,53 persen dan 3,05 persen.

Adapun lima komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap kondisi deflasi Papua Barat pada Januari 2025 meliputi, tarif listrik, tomat, bensin, udang basah, dan ikan teri.

"Secara bulanan (month to month/mtm) deflasi Papua Barat tercatat sebesar 2,29 persen," ujar Merry.

Deflasi bulanan Papua Barat, kata dia, dipengaruhi oleh penurunan indeks harga dari dua kelompok pengeluaran yaitu makanan dan minuman, serta perumahan dan bahan bakar rumah tangga.

Terdapat lima komoditas yang menjadi penyumbang utama deflasi bulanan Papua Barat, meliputi tarif listrik, ikan cakalang, ikan kakap merah, tomat, dan tarif angkutan udara.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025