Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

  Penulis: Sri Mulyanih Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara resmi meluncurkan gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Gerakan ini secara resmi diperkenalkan pada tanggal 27 Desember 2024 tepatnya...

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Image Sastra | 2025-02-11 09:28:14

 

Penulis: Sri Mulyanih

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara resmi meluncurkan gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Gerakan ini secara resmi diperkenalkan pada tanggal 27 Desember 2024 tepatnya pada hari Jumat. Dalam acara peluncuran gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat ini juga ditampilkan senam anak Indonesia yang gerakannya mudah diingat dan beberapa lagu tentang masing-masing dari bagian tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat

Gerakan ini diperkenalkan kepada sekolah-sekolah melalui kepala-kepala sekolah dan guru serta orang tua agar dapat menerapkannya di kegiatan pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

Apa saja yang termasuk dalam gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat?

1. Bangun Pagi Pembiasaan pertama yang dimunculkan dalam gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah bangun di pagi hari. Kebiasaan ini diterapkan kepada ananada dengan bersinergi dan berkolaborasi dengan orang tua dapat melatih kedisiplinan dalam beraktivitas sehari-hari. Mampu mengatur waktu dengan baik, melaksanakan tugas dengan baik tidak terburu-buru dan memotivasi anak-anak agar menjadi orang sukses di kemudian hari.

2. Beribadah Pembiasaan selanjutnya ada beribadah. Sejak dini kita kenalkan dan biasakan untuk terus melakukan ibadah dengan baik kepada anak-anak. Mulai dari yang sederhana seperti selalu berdoa ketika mulai dan mengakhiri aktivitas , bersyukur atas rizki yang diberikan, Membaca kitab suci setiap hari, hingga ibadah yang wajib dilakukan setiap hari.

Dalam hal ini kontribusi dan peran serta orang tua sangat diperlukan untuk mendampingi dan membimbing ananda di rumah agar pembiasaan beribadah ini terus dikakukan. Pembiasaan beribadah ini menjadi fondasi yang sangat penting dalam membentuk karakter positif anak. Seperti mendekatkan diri kepada Tuhan dan membentuk pribadi yang beretika dan berakhlak mulia.

3. Berolahraga Pembiasaan olah raga juga merupakan pembiasaan yang harus diterapkan untuk anak-anak. Sesuai dengan kalimat bijak yang mengatakan bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat dan kuat. Jadi dapat dikatakan bahwa pembiasaan olah raga ini merupakan pembiasaan yang penting karena mampu meningkatkan kesehatan anak-anak dan dapat menciptakan gaya hidup yang lebih sehat dan bermanfaat. Berapa banyak kita membaca dan mendengar berita tentang kesehatan anak-anak yang menurun dan terjangkit berbagai penyakit akibat pola hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu pembiasaan menumbuhkan badan yang sehat dan jiwa yang kuat ini bukan hanya meningkatkan kesehatan fisik tapi juga mental. Selain itu olah raga juga dapat meningkatkan nilai spotivitas pada diri anak.

Pembiasaan olah raga ini dapat dilakukan setiap pagi sebelum memulai kegiatan belajar dan dikembangkan dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai potensi yang dimiliki anak.

4. Makan Sehat dan Bergizi Pembiasaan yang tak kalah pentingnya adalah makan sehat dan bergizi.Makanan yang sehat dan bergizi adalah yang mengandung gizi seimbang dilengkapi dengan susu terutama untuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.Makanan yang dikonsumsi bukan makanan yang lezat namun yang berkaitan erat dengan prinsip mendukung pemenuhan kebutuhan nutrisi seimbang bagi tubuh masing-masing anak.

Dengan menerapkan makan sehat dan bergizi setiap harinya, dapat menjadi investasi jangka panjang dalam menjaga kesehatan fisiknya. Pembiasaan ini bukan hanya pemenuhan kebutuhan makanan sehat dan bergizi dalam satu hari saja namun harus komitmen melakukakannya setiap hari.

Peran serta orang tua juga sangat dibutuhkan untuk menyiapkan bekal dan sarapan yang memenuhi kebutuhan gizi seimbang setiap harinya. Pembiasaan ini mengurangi kebiasaan anak-anak untuk sering mengonsumsi fast food dan junk food yang mengakibatkan efek samping bagi kesehatan anak-anak.

5. Gemar Belajar Pembiasaan gemar belajar ini juga menuntut kontribusi orang tua untuk selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak sekolah. Cara guru mengajar yang diselingi dengan games dan ice breaking akan memotivasi anak untuk gemar belajar. Suasana rumah yang nyaman dan harmonis juga salah satu pendukung agar anak termotivasi untuk gemar belajar. Selain itu pendampingan orang tua juga sangat berpengaruh untuk keaktifan anak-anak belajar di rumah.

Kebiasaan gemar belajar anak-anak dapat menumbuhkan kreativitas dan imajinasi di dalam dirinya.Apalagi saat ini perkembangan teknologi yang begitu canggih dapat membantu membuka wawasan dan cakrawala berpikir anak-anak dengan berselancar di dunia maya.

6. Bermasyarakat Anak-anak juga harus diajarkan hidup bermasyarakat dengan cara mengunjungi tempat-tempat tertentu yang dapat memunculkan rasa empati dan peduli. Selain itu anak-anak juga dikenalkan dengan lingkungan masyarakat sekitar. Seperti sering bermain di sekitar lingkungan rumah atau mengikuti kegiatan pramuka lintas desa dan kunjungan ke sekolah lain atau tempat lain sebagai media anjang sana yang baik. Kegiatan lain yang dapat mengajarkan hidup bermasyarakat kepada anak-anak adalah dengan menanam pohon di bantaran sungai atau membersihkan lingkungan sekitar sambil melaksanakan kegiatan bakti sosial. Hal ini akan mengembangkan rasa peduli dan empati kepada sesama.Mereka juga akan mengenal nilai-nilai gotong royong, toleransi, kesetaraan, hingga bertanggung jawab terhadap lingkungan.

7. Tidur Cepat Pembiasaan yang terakhir adalah tidur cepat. Seperti namanya, kebiasaan ini dapat dimulai dengan mengajarkan anak-anak agar tidur tepat pada waktunya di malam hari.Selain menjaga kesehatan, tidur cepat juga dapat membuat anak-anak dapat dengan mudah bangun di pagi hari untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dan menjaga waktu istirahat dengan baik.

Pembiasaan dari gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat ini harus disertai contoh langsung dari orang tua di rumah dan warga sekolah di lingkungan sekolah. Sehingga anak-anak akan mudah mengikuti dan melaksanakan pembiasaan ini dengan baik. ***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.