Giselle Silva Torehkan Rekor 55 Poin, GS Caltex Tetap Kalah di V-League: Kontroversi Pergantian Pemain Munculkan Tuduhan Pengaturan Skor

Total 55 poin yang dicetak Giselle Silva untuk GS Caltex menjadi rekor di Liga Bola Voli Putri Korea Selatan (V-League) musim ini.

Giselle Silva Torehkan Rekor 55 Poin, GS Caltex Tetap Kalah di V-League: Kontroversi Pergantian Pemain Munculkan Tuduhan Pengaturan Skor

TEMPO.CO, Jakarta - mengamuk dan memborong 55 poin. Tapi, usaha dia tak cukup menolong timnya, GS Caltex, yang tetap kalah 2-3 (33-31, 27-25, 24-26, 25-23, 12-15) dari AI Peppers dalam pertandingan Liga Bola Voli Putri Korea Selatan () di Gimnasium Jangchung , Seoul, Rabu 5 Februari 2025.

Giselee Silva menjadi bintang lapangan malam itu. Dengan kontribusi 55 poin —yang merupakan rekor tertinggi untuk satu pertandingan individu di V-League musim ini— pemain asal Kuba ini menunjukkan kelas dunianya sebagai salah satu pemain asing terbaik di liga. 

Namun, dominasi Silva tidak mampu membawa GS Caltex meraih kemenangan. Salah satu momen krusial terjadi di set ketiga, ketika GS Caltex sudah unggul 23-17 dan tampak akan mengamankan set tersebut. Tapi, keunggulan itu hilang karena serangkaian keputusan kontroversial dari pelatih Lee Young-taek.

Di tengah momentum positif GS Caltex, Lee Young-taek memutuskan untuk melakukan pergantian pemain. Ia menarik keluar Silva, yang saat itu sedang berada di posisi belakang, serta setter Kim Ji-won, dan menggantinya dengan An Hye-jin dan Kim Joo-hyang. Keputusan ini awalnya tampak strategis, bertujuan untuk menjaga stamina Silva dan memperkuat blok tim. Namun, masalah muncul ketika GS Caltex gagal mempertahankan keunggulan mereka.

Setelah digantikan, Silva tidak lagi dimasukkan kembali ke lapangan meskipun situasi semakin genting. Ternyata, keputusan ini disebabkan oleh kesalahan hitungan pergantian pemain. Pelatih Lee mengira masih ada empat pergantian tersisa, padahal hanya tersisa tiga. Ketika skor menjadi 24-24, GS Caltex hanya memiliki satu pergantian tersisa, yang membuat Silva tidak bisa kembali ke lapangan tanpa mengorbankan setter An Hye-jin.

Keputusan ini memicu kemarahan besar di kalangan penggemar GS Caltex. Banyak yang menuding bahwa kekalahan ini adalah hasil dari pengaturan skor atau kesengajaan pelatih untuk "mengalah". Situs resmi GS Caltex, media sosial klub, hingga platform YouTube mereka dibanjiri komentar protes dari fans yang kecewa. Beberapa bahkan menyerukan agar Lee Young-taek mundur dari jabatannya.

Sesuai pertandingan, Lee Young-taek mengakui kesalahannya secara terbuka. "Hari ini kami kalah karena kesalahan saya," ujar Lee. "Saya salah menghitung jumlah pergantian pemain. Saya pikir masih ada empat pergantian tersisa, tapi ternyata hanya tiga. Ini sepenuhnya tanggung jawab saya."

Ia juga menjelaskan alasan tidak memasukkan Silva kembali saat skor imbang 24-24. "Jika Silva berada di posisi depan, saya pasti akan memasukkannya. Tapi karena dia berada di posisi belakang, saya pikir risiko menggunakan pergantian terakhir untuknya terlalu besar. Ini semua kesalahan saya," kata dia.

Sementara itu, Giselle Silva sendiri enggan berkomentar banyak tentang insiden tersebut. Namun, ekspresi kekecewaannya terlihat jelas di bangku cadangan saat ia mencoba kembali ke lapangan namun dicegah oleh pelatih. Silva, yang dikenal sebagai "ibu super" karena usia dan dedikasinya di lapangan meski telah memiliki anak, terus menunjukkan profesionalisme tinggi meskipun rekornya tidak berujung kemenangan.

Selain kontroversi pergantian pemain, kekalahan ini juga menunjukkan masalah lebih besar dalam skuad GS Caltex: ketergantungan berlebihan pada Silva . Dalam pertandingan ini, Silva mencetak 51,2 persen dari total poin timnya, sebuah statistik yang mencerminkan minimnya kontribusi dari pemain lokal. Bahkan, beberapa pemain seperti Kim Joo-hyang tampak kurang percaya diri saat diberi tanggung jawab penting, seperti menerima servis di momen kritis.

Lee Young-taek menyadari bahwa timnya membutuhkan perkembangan signifikan dari para pemain muda. "Silva adalah pemain luar biasa, tapi kami tidak bisa selalu bergantung padanya. Para pemain lain harus lebih berani dan bertanggung jawab di momen-momen penting," katanya.

Kekalahan ini semakin menyulitkan posisi GS Caltex di dasar klasemen. Mereka hanya berhasil menambah 1 poin dari pertandingan ini, membuat total poin mereka menjadi 19 poin (5 menang, 21 kalah). Sementara itu, Ai Peppers berhasil keluar dari lima kekalahan beruntun dan naik ke posisi kelima dengan 27 poin (9 menang, 17 kalah).

Jadwal V-League akan kembali hadir pada Kamis ini, 6 Februari, menampilkan Hi-Pass vs Pink Spiders. Sedangkan Red Sparks akan melawan Hillstate pada 7 Februari 2025.