Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Deddy Corbuzier Tiba Tiba Jadi Stafsus Menhan

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir merespon pengangkatan influencer Deddy Corbuzier sebagai staf khusus Menteri Pertahanan.

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Deddy Corbuzier Tiba Tiba Jadi Stafsus Menhan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah merespons pengangkatan selebritas sekaligus influencer sebagai staf khusus atau Stafsus Menteri Pertahanan awal pekan ini. Deddy ditunjuk menempati pos Stafsus bidang Komunikasi Sosial dan Publik dan dilantik langsung Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama empat orang stafsus lainnya.

Pilihan Editor:

Kata Haedar Nashir Soal Penunjukan Deddy Corbuzier

Haedar Nashir menuturkan, lembaganya tak akan berkomentar tentang personal terkait profil para stafsus itu. "Yang saya garis bawahi, siapapun mereka yang mendapat amanah itu, apapun latar belakangnya, harus bisa mengarah kebermanfaatan untuk rakyat," kata Haedar ditemui di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu 12 Februari 2025.

Pengangkatan Deddy dan sejumlah itu menuai sorotan publik. Sebab pemerintahan Prabowo sebelumnya gembar-gembor soal penghematan anggaran. Ada juga yang menyoroti kapabilitas Deddy menduduki birokrasi pemerintahan itu.

Haedar menuturkan, secara umum, Muhammadiyah hanya berharap pemerintahan Prabowo ke depan dapat menerapkan sistem meritokrasi. Pemerintah seharusnya benar-benar memberikan penghargaan dan kepercayaan kepada mereka yang memiliki prestasi atau kemampuan.

Berharap pada Sistem Meritokrasi

"Kami sebenarnya berharap dan percaya pemerintahan (Prabowo) ini akan berjalan dengan sistem meritokrasi, melangkah dengan kebijakan-kebijakan yang objektif untuk kepentingan bangsa dan negara," katanya.

Haedar sendiri tak ingin berkomentar banyak soal kontroversi soal kebijakan penghematan anggaran namun di satu sisi pemerintah jor-joran mengangkat pejabat tinggi tingkat stafsus seperti yang terjadi di Kementerian Pertahanan. “Kami setuju penghematan untuk menekan pemborosan, itu langkah yang positif dan konstruktif," ungkap Haedar. 

Haedar juga menekankan bahwa langkah efisiensi anggaran harus diikuti kerelaan pejabat publik untuk ikut berhemat. Soal pengangkatan pejabat baru di linkungan pemerintahan, Haedar mengatakan pihaknya percaya pemerintah tetap dapat berhemat. "Kami yakin dalam konteks (penambahan pejabat) itu bisa tetap hemat, Pak Prabowo tentu punya kearifan hemat dalam semua aspek," ujarnya.