Kazem Jalali: Iran dan Rusia Masuki Era Baru Hubungan Strategis, Siap Luncurkan Megaproyek
Duta Besar Iran untuk Rusia mengatakan hubungan strategis antara Teheran dan Moskow telah memasuki "fase baru".
![Kazem Jalali: Iran dan Rusia Masuki Era Baru Hubungan Strategis, Siap Luncurkan Megaproyek](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Menteri-Energi-Rusia-Sergei-Tsivilev-kiri-bersama-Duta.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar untuk mengatakan bahwa hubungan strategis antara kedua negara telah memasuki fase baru, dengan bersiap menggarap sejumlah proyek infrastruktur besar.
Dilansir PressTV, menyampaikan pernyataan tersebut pada Senin (10/2/2025) dalam sebuah upacara yang menandai peringatan 46 tahun kemenangan Revolusi 1979 di Hotel Lotte, Moskow.
Jalali menyatakan kepuasannya atas semakin berkembangnya kerja sama antara dan di berbagai sektor.
Ia mengatakan bahwa para pemimpin kedua negara memiliki komitmen yang kuat untuk memperkuat hubungan bilateral.
Jalali juga merujuk pada kunjungan Presiden Masoud Pezeshkian ke Moskow baru-baru ini.
Dalam kunjungan tersebut, Pezeshkian menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang komprehensif antara dan .
"Hubungan Teheran-Moskow telah memasuki fase baru kerja sama yang strategis, komprehensif, dan jangka panjang di berbagai bidang, termasuk budaya, politik, pertahanan, ekonomi, perdagangan, moneter, perbankan, transportasi, energi, pertanian, lingkungan, ilmu pengetahuan, teknologi, medis, farmasi, dan akademis," ujar Jalali.
"Dalam kerangka ini, sejumlah megaproyek, termasuk proyek infrastruktur, sedang dirancang dan dilaksanakan."
Sementara itu, Jalali menggambarkan dokumen bersejarah 20 tahun yang ditandatangani oleh Teheran dan Moskow sebagai "titik balik" dalam hubungan kedua negara.
Ia menambahkan bahwa langkah ini akan menjadi peta jalan untuk memperkuat hubungan dalam jangka menengah dan panjang.
Kerja sama erat antara Iran dan Rusia menandai dimulainya multilateralisme yang mengarah pada keadilan, perdamaian, dan keamanan.
Baca juga:
Di sisi lain, sistem hegemonik yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah mendorong unilateralisme ke garis depan kebijakannya, tambah Jalali.
Jalali mengatakan perkembangan dunia saat ini menunjukkan bahwa sistem global sedang mengalami transisi dari tatanan unipolar ke multipolar, di mana negara-negara berkembang membentuk tatanan dunia baru.
Ia juga menekankan bahwa telah mengadopsi strategi kebijakan luar negeri yang seimbang.