Keistimewaan dan Amalan Malam Nisfu Sya’ban
Keistimewaan dan Amalan Malam Nisfu Sya’ban. ????Malam Nisfu Sya’ban menjadi salah satu moment penting yang sangat dinanti oleh umat Islam, yakni malam tanggal 15 Sya’ban atau pertengahan bulan ke-8 Kalender Hijriah. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
![Keistimewaan dan Amalan Malam Nisfu Sya’ban](https://beritajatim.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG_20250213_080423.jpg)
Malam Nisfu Sya’ban menjadi salah satu moment penting yang sangat dinanti oleh kalangan umat Islam, yakni malam tanggal 15 Sya’ban atau pertengahan bulan ke-8 dalam kalender Hijriah.
Bagi kalangan muslim Indonesia, khususnya masyarakat Madura, Nisfu Sya’ban dianggap sebagai ‘Malam Pergantian Buku Catatan Amal’ dalam setahun terakhir. Termasuk juga sebagai malam istimewa, di mana doa-doa akan dikabulkan dimulai pasca salat maghrib.
Mengutip dari pendapat Muhammad bin Idris Al-Syafi’i, terdapat lima waktu pada malam hari, di mana doa-doa cenderung dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yakni malam Jum’at, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam 1 Rajab, dan malam Nisfu Sya’ban.
Berdasar riwayat Imam Baihaqi; ‘Bila tiba malam Nisfu Sya’ban, Malaikat berseru menyampaikan pesan dari Allah Azza wa Jalla: Adakah orang yang memohon ampun, akan aku ampuni. Adakah orang yang meminta sesuatu, maka aku akan berikan permintaannya’.
Senada diriwayatkan Imam An-Nasa’i tentang malam Nisfu Sya’ban; Usamah bin Zaid berkata: Ya Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebanyak di bulan Sya’ban. Rasulullah berkata: ‘Ini adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang-orang antara Rajab dan Ramadhan, ini adalah bulan saat berbagai amalan diangkat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan aku suka amalanku diangkat saat sedang berpuasa’.
Dalam beragam literatur, terdapat tiga kemuliaan malam Nisfu Sya’ban dibanding bulan-bulan lain dalam kalender hijriah. Di antaranya malam diturunkannya ampunan atau peleburan dosa, malam di mana doa-doa dikabulkan, serta malam penetapan nasib manusia dalam Lauhil Mahfudz.
Amalan Malam Nisfu Sya’ban
Terdapat beragam amalan yang biasa dikerjakan umat Islam
khususnya saat Nisfu Sya’ban,
hal itu tujuan untuk meraih keutamaan pada moment tersebut. Di
antaranya melaksanakan ibadah berupa puasa sunnah, serta
beberapa amalan baik lainnya.
Dari berbagai amalan yang baik, di antaranya memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, atas segala dosa dan kesalahan yang diperbuat, serta memposisikan diri serendah-rendahnya untuk mendapat ampunan dan pintu maaf dari Sang Maha Pengampun.
Amalan lainnya berupa memanjatkan doa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, memperbanyak membaca dua kalimat syahadat sebagai bentuk dzikir disela panjatan doa, serta mengamalkan doa yang biasa dilakukan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, khususnya pada malam Nisfu Sya’ban: ‘Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban, dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan’.
Bagi kalangan masyarakat Madura, termasuk di Pamekasan. Malam Nisfu Sya’ban biasanya digelar salat maghrib berjemaah yang dilanjutkan dengan pembacaan QS Yasin sebanyak tiga kali. Pada masing-masing awal bacaan, diniatkan memohon ampunan dan diberikan berkah umur, murah rezeki, serta selalu dikuatkan iman dan Islam.
Amalan lainnya juga kerap dilakukan dengan membaca doa Nisfu Sya’ban, dilanjutkan shalat isya’ dan membaca QS Tabarak. Bahkan dalam doa ampunan tersebut, sebagian umat Islam juga sering membaca doa Nabi Yunus ‘Alaihi al-Salam: ‘La Ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu min al-dhalimin’ sebanyak 3.333 kali. Wallahu A’lamu. [pin/beq]