Khofifah dukung KH M Yusuf Hasyim dapat gelar pahlawan
Gubernur Jawa Timur (Jatim) terpilih Khofifah Indar Parawansa mendukung seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang berperan besar dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia yakni KH M Yusuf Hasyim untuk mendapat ...
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) terpilih Khofifah Indar Parawansa mendukung seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang berperan besar dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia yakni KH M Yusuf Hasyim untuk mendapat gelar pahlawan.
"Sebenarnya banyak ulama dan kiai kita yang sudah memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan gelar pahlawan. Bukan beliau yang ingin menjadi pahlawan. Tapi bahwa referensi perjuangan di negeri ini sangat banyak dilakukan ulama kita. Kalau kita tidak berikhtiar, sayang sekali," ujar Khofifah pada Seminar dan Bedah Buku Biografi KH M Yusuf Hasyim: Kiai Militer Pengawal Ideologi NKRI Berbasis Pesantren di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Senin.
KH M Yusuf Hasyim adalah putra dari Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU. Ia juga dikenal sebagai ulama dan tokoh NU yang terjun di kemiliteran. KH Yusuf Hasyim juga tegas dalam mempertahankan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Ia aktif dalam membangun hubungan antara pesantren dan negara.
“Buku ini menurut saya sangat penting bagi kita semua, karena sejatinya kita memiliki banyak ulama yang begitu besar peran dan kiprahnya untuk bangsa dan negara, namun tidak terekam dan tertulis jejak perjuangannya,” ujar Khofifah.
Menurutnya, buku itu menjadi referensi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak sedikit ulama NU yang begitu berperan dalam proses penyiapan kemerdekaan maupun saat mempertahankan kemerdekaan yang tidak tertulis perjuangannya.
"Kalau tidak ada yang menuliskannya secara serius, akan sangat besar kemungkinannya tidak akan tertulis lengkap ke depannya. Kalaupun ada tentu validitasnya tidak sekuat ketika yang menuliskannya tim diberseiringi anggota keluarga," ujar Khofifah.
Oleh sebab itu Khofifah berterima kasih pada penulis buku yaitu Dr H Agus Irawan dan juga H M Mas’ud Adnan yang menuliskan biografi buku itu.
Menurutnya, buku tersebut akan menjadi referensi bagi generasi Indonesia mendatang tentang kuatnya peran KH M Yusuf Hasyim untuk Indonesia.
“Buku ini ditulis dengan teliti dan detail sekali. Khususnya kapan KH Yusuf Hasyim membantu komunikasi antara ulama dan pesantren dengan TNI, ABRI, bahkan saat dengan TKR. Di sini semua detail dan luar biasa,” ujar Khofifah.
Termasuk, lanjut dia, bagaimana sosok KH M Yusuf Hasyim bersama TNI Siliwangi berjuang mengamankan Pesantren Gontor dari PKI, sehingga pondok pesantren tersebut tidak diobrak-abrik oleh PKI dan tumbuh berkembang pesat seperti saat ini.
Kemudian bagaimana kiprah KH M Yusuf Hasyim yang menjadi komandan banser pertama. Artinya, dikatakan Khofifah, KH M Yusuf Hakim tidak hanya mengajarkan kekuatan ilmu pada santri tapi juga mengajarkan baris berbaris dan kedisiplinan sebagai bagian bela negara.
Begitu juga saat KH M Yusuf Hasyim bergabung dalam Lembaga Pertahanan Republik Indonesia (LPRI). Diketahui hingga wafat KH M Yusuf Hasyim berpangkat Lettu.
"Jadi memang seminar ini adalah salah satu proses yang harus kita lakukan jika ingin melakukan pengajuan gelar pahlawan nasional,” ujar Khofifah.(*)