Ligna 2025, ajang pencarian investor untuk industri pengolahan kayu

Jakarta (ANTARA) - Pameran industri pengolahan kayu global Ligna 2025 di Hanover, Jerman yang berlangsung pada Mei 2025 mendatang dapat menjadi ajang untuk mencari investor asing untuk membangun pabrik di Indonesia.

Perwakilan untuk Deutsche Messe dan LIGNA di Indonesia Paula Yahya mengatakan, sebagai produsen bahan baku, Indonesia memiliki daya tarik yang cukup besar bagi negara-negara seperti Eropa, Amerika, China, Jepang dan Korea.

Menurut Paula, negara-negara maju cenderung untuk menghindar dari masalah kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, negara seperti Indonesia, Vietnam dan Thailand menjadi incaran untuk pembangunan pabrik olahan kayu.

"Mungkin ini bisa diambil peluangnya oleh Indonesia untuk menaruh investasi, membuka pabrik di Indonesia, mungkin dari China, negara-negara Eropa, Belanda, atau Jerman, mereka membuka fasilitas produksi di Indonesia, kemudian mengekspor produk-produk itu ke mereka," kata Paula dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, kata Paula, Indonesia juga memiliki kebijakan untuk tidak lagi mengekspor kayu bulat atau kayu yang belum diolah.

Dalam pameran tersebut, Indonesia juga bisa mencari teknologi dan permesinan terkini untuk pengolahan kayu, guna meningkatkan ekspor di sektor kayu olahan dan furnitur.

"Industri (pengolahan kayu) di Indonesia nanti akan terefleksi di Ligna, maksud saya bahwa tidak aneh kalau di Ligna itu peserta Indonesia sedikit atau minimum, karena kita yang membutuhkan teknologi itu," ujar Paula.

Ligna 2025 memasuki tahun ke-50. Pameran yang berlangsung pada 26-30 Mei 2025 ini, menyoroti tiga tema utama yakni Ligna Connectivity, Ligna Sustainable Production dan Ligna Engineered Wood.

Pameran tersebut juga menawarkan program pendukung yang beragam sesuai dengan industri-industri pengerjaan dan pemrosesan kayu seperti Ligna Future Square, Ligna Recruiting, Ligna Stage dan Ligna Campus.

Selama lima hari penyelenggaraan akan ditampilkan berbagai peralatan, permesinan dan sistem-sistem tercanggih untuk pengerjaan dan pemrosesan kayu.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025