Mahasiswa Unair Kenalkan Inovasi Hidroponik “HydroKarya” di Surabaya

Mahasiswa Unair Kenalkan Inovasi Hidroponik “HydroKarya” di Surabaya. ????Inovasi hidroponik 'HydroKarya' diperkenalkan mahasiswa Unair melalui program BBK di Kelurahan Genting Kalianak, Surabaya. Edukasi dan pelatihan ini bertujuan mendukung warga. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Mahasiswa Unair Kenalkan Inovasi Hidroponik “HydroKarya” di Surabaya

Surabaya (beritajatim.com) – Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam program Belajar Bersama Komunitas (BBK), di bawah bimbingan Khuliyah Candraning Diyanah, S.KM., M.KL., menunjukkan kontribusi nyata mereka dalam pemberdayaan masyarakat. Melalui program kerja bertajuk “HydroKarya”, mahasiswa ini mengenalkan inovasi pertanian berbasis hidroponik untuk meningkatkan kesejahteraan warga di kawasan padat penduduk dengan cara hemat lahan dan ramah lingkungan.

Program “HydroKarya” dilaksanakan selama dua hari, pada 13 dan 14 Januari 2024, bertempat di Balai RT 2 RW 1, Kelurahan Genting Kalianak, Kecamatan Asemrowo, Surabaya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi, pelatihan, serta bantuan peralatan kepada masyarakat terkait penerapan sistem pertanian hidroponik. Dengan pendekatan ini, diharapkan warga dapat memanfaatkan potensi lokal untuk bercocok tanam meski memiliki keterbatasan lahan.

Ketua kelompok 2 BBK Universitas Airlangga, Aldo Setiawan, menjelaskan bahwa inovasi ini berangkat dari kebutuhan masyarakat perkotaan akan metode bercocok tanam yang praktis dan ramah lingkungan.

“Kami melihat potensi besar di masyarakat RW 1 Kelurahan Genting Kalianak untuk memanfaatkan sistem hidroponik sebagai cara meningkatkan kemandirian ekonomi. Dengan pelatihan dan bantuan peralatan yang kami berikan, warga dapat langsung mempraktikkan teknik ini di rumah masing-masing,” ujar Aldo.

Kelurahan Genting Kalianak dipilih karena karakteristik wilayahnya yang padat penduduk dan terbatasnya akses terhadap lahan pertanian. Hidroponik menjadi solusi yang tepat karena dapat diterapkan di ruang terbatas sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

Kegiatan dimulai pada Senin (13/1/2025) dengan sesi edukasi di Balai RT 2 RW 1. Dalam sesi ini, mahasiswa menyampaikan materi mengenai konsep dasar hidroponik, keunggulan teknologi dibandingkan metode pertanian konvensional, serta cara menanam dan merawat tanaman hidroponik.

Warga juga diperkenalkan dengan berbagai peralatan yang diperlukan, seperti pompa air, media tanam, dan pupuk khusus. Proses edukasi dilakukan secara interaktif, sehingga warga dapat berdiskusi langsung tentang tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi.

“Sistem ini memungkinkan warga untuk bercocok tanam tanpa lahan luas, sekaligus menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi. Hidroponik adalah solusi ideal untuk kawasan perkotaan padat penduduk,” tambah Aldo. [beq]