Masyarakat Diimbau Manfaatkan PKG untuk Deteksi Dini Kanker
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat memanfaatkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) sebagai langkah deteksi dini terhadap penyakit kanker. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya...
Kanker (ilustrasi). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat memanfaatkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) sebagai langkah deteksi dini terhadap penyakit kanker.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui mengimbau masyarakat memanfaatkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) sebagai langkah deteksi dini terhadap penyakit kanker. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, terutama dalam mendeteksi sejak dini, sehingga peluang untuk sembuh dan mendapatkan penanganan tepat waktu semakin besar.
Dalam peringatan 2025, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menjelaskan dapat membantu meningkatkan potensi kesembuhan bahkan sampai pulih sepenuhnya. "Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesadaran dan deteksi dini pemerintah juga akan mengadakan Program dalam rangka peringatan hari ulang tahun," kata Dante pada Selasa (4/2/2025).
Dia mengatakan program itu bertujuan untuk memberikan skrining kesehatan termasuk deteksi dini empat jenis kanker prioritas yakni kanker leher rahim, kanker payudara, kanker usus dan serta kanker pada anak. Langkah itu bertujuan karena semakin dini deteksi memperbesar peluang untuk pengobatan yang lebih efektif dan memperbesar harapan hidup pasien.
Tidak hanya dari segi kesehatan, deteksi dini juga berkaitan erat dengan mengurangi beban biaya perawatan kesehatan karena meningkatkan potensi periode perawatan yang lebih cepat dengan tingkat kesembuhan yang lebih besar. "Dalam upaya untuk pencegahan dan efisiensi biaya pengobatan kanker maka lakukanlah deteksi dini," kata dia.
Di sisi lain, dia memastikan pemerintah sudah mengalokasikan untuk pembiayaan kanker lewat layanan layanan kanker, jantung, strok, dan uronefrologi (KJSU) untuk memperbaiki mekanisme rujukan dan peningkatan akses dan mutu layanan rumah sakit dan layanan penyakit prioritas nasional. "Pengobatan kanker harus bisa dikover, obatan-obatan yang tersedia dan kalau diobati dalam stadium dini maka pengobatan kanker bisa menunjukkan angka keberhasilan yang tinggi," ujarnya. Menurut data Kemenkes, angka kesakitan kasus kanker baru mencapai 408.661 orang per tahun dan kematian sebesar 242.988 orang per tahun di tanah air.