Menag sebut ulama harus kuasai ilmu kekinian
Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya bagi ulama modern untuk menguasai ilmu-ilmu kekinian sebagai bagian ...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya bagi ulama modern untuk menguasai ilmu-ilmu kekinian sebagai bagian dari upaya untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
Menurut dia, tantangan yang dihadapi ulama saat ini sangat berbeda dibandingkan dengan masa lampau, di mana apa yang disebutkan dalam Al Quran, hadist, atau pendapat ulama terdahulu cukup untuk mendapatkan pengikut.
"Kalau di masa lampau, tidak terlalu susah menjadi ulama. Karena apa kata Quran, apa kata hadis, apa kata ulama, pasti diikuti oleh follower-nya," ujar Nasaruddin Umar dalam Sarasehan Ulama di Jakarta, Selasa.
Nasaruddin menekankan, selain menguasai ilmu-ilmu agama dan sumber-sumber keilmuan, para ulama juga perlu menguasai keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan perkembangan zaman.
Hal ini termasuk kemampuan untuk berbicara dalam bahasa modern yang dapat dipahami oleh generasi sekarang.
"Maka itu saya tadi menegaskan bahwa selain harus menguasai ilmu-ilmu sumber, para ulama kita juga harus menguasai ilmu-ilmu keterampilan, kekinian. Vocabulari (kosakata) harus beradaptasi dengan vocabulari modern," kata dia.
Nasruddin berharap agar para ulama mampu membangun jembatan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan lain yang relevan, sehingga pesan dan ajaran Islam dapat lebih diterima dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat modern.
"Jangan hanya vocab-nya bahasa Arab, tapi vocab-nya bahasa modern juga harus paralel," kata dia.
Sebelumnya, ratusan ulama NU akan membedah Astacita yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto saat rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama dalam sebuah forum Sarasehan Ulama pada 4 Februari 2025 di Jakarta.
Bedah Astacita ini dikemas dalam sebuah forum Sarasehan Ulama yang menghadirkan sejumlah pakar serta diikuti oleh ratusan pimpinan NU dengan tema "Asta Cita Dalam Perspektif Ulama NU".
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025