Menyusul Pagar Laut Ilegal di Tangerang, Satpol PP Surabaya Intensifkan Patroli
Menyusul Pagar Laut Ilegal di Tangerang, Satpol PP Surabaya Intensifkan Patroli. ????Satpol PP Surabaya intensifkan patroli laut untuk mencegah pagar laut ilegal dan menjaga kelestarian perairan. Kolaborasi dengan nelayan dan instansi terkait dilakukan. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Satpol PP Surabaya meningkatkan patroli di perairan untuk mencegah pembangunan pagar laut ilegal, menyusul kejadian serupa di Kabupaten Tangerang. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi awal demi menjaga kelestarian perairan Surabaya.
Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser, mengungkapkan patroli dilakukan di tiga titik utama, yakni perairan Gunung Anyar, Kecamatan Rungkut, dan pesisir timur Medokan Ayu.
“Di beberapa kota dan daerah sudah terjadi adanya pemasangan pagar laut, seperti di perairan Tangerang. Sehingga kami melakukan antisipasi awal dengan melakukan patroli laut,” kata Fikser, Jumat (17/1/2025).
Dalam patroli yang menyusuri jalur laut sejauh 40 kilometer dari daratan, Satpol PP tidak menemukan pagar laut yang terpasang di perairan Surabaya.
“Dari patroli yang kami lakukan hari ini masih nihil temuan, harapannya seterusnya nihil agar perairan di Surabaya terjaga dengan baik. Tetapi kami akan tetap terus melakukan pengawasan,” jelasnya.
Selain memantau potensi pagar laut ilegal, patroli ini juga mencakup pengawasan alat tangkap ikan milik nelayan. Fikser menegaskan pentingnya penggunaan alat tangkap ramah lingkungan.
“Seperti giat kami sebelum-sebelumnya, pengawasan alat tangkap ikan juga kami lakukan. Kami melakukan pengecekan perahu nelayan yang berlayar dan kami pastikan mereka menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Patroli laut ini dilakukan secara berkala dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, camat setempat, dan jajaran samping. Fikser berharap nelayan aktif melaporkan aktivitas mencurigakan seperti pengurukan atau pematokan di laut.
“Kami harap para camat dapat berkoordinasi dengan nelayan, kan nelayan tiap hari melaut, jadi apabila melihat ada aktivitas pengurukan atau pematokan bisa segera melapor. Sehingga kami akan lakukan penindakan bersama jajaran samping,” tutupnya. [ram/ian]