OJK gelar workshop hingga FGD demi ramaikan perdagangan Bursa Karbon

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus berupaya aktif melakukan berbagai kegiatan, seperti seminar, workshop, Focus ...

OJK gelar workshop hingga FGD demi ramaikan perdagangan Bursa Karbon

Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus berupaya aktif melakukan berbagai kegiatan, seperti seminar, workshop, Focus Group Discussion (FGD), audiensi, program sosialisasi hingga edukasi terkait keberadaan Bursa Karbon.

Kegiatan itu sebagai upaya untuk mendorong pelaku usaha, pengembang proyek, dan masyarakat untuk berkontribusi dalam meramaikan perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon).

“Dengan kolaborasi bersama kementerian, lembaga negara, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), IDX Carbon, serta sektor swasta.” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi sebagaimana Jawaban Tertulis Konferensi Pers RDKB Desember 2024 di Jakarta, Jumat.

Selain itu, OJK secara berkala akan melakukan pengembangan dan pengawasan penyelenggaraan perdagangan unit karbon di Bursa Karbon Indonesia yang telah berjalan.

“Dengan terus meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor kementerian/lembaga (K/L), khususnya dengan kementerian terkait untuk memastikan integritas dan keberlanjutan pasar karbon seperti menjaga supply demand di pasar karbon,” ujar Inarno.

Bursa Karbon Indonesia menargetkan volume perdagangan unit karbon mencapai sebanyak 500.000 sampai 750.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e6) pada tahun 2025, dan menargetkan secara akumulatif terdapat total sebanyak 200 pengguna jasa pada tahun 2025.

“Internasional dan domestik (volume), mungkin kita bicara 500.000 sampai 750.000 ton karbon (di 2025),” ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman.

Per 17 Januari 2025, total volume perdagangan unit karbon di IDX Carbon secara kumulatif mencapai sebanyak 1.131.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e), dengan tercatat sebanyak 104 pengguna jasa, serta jumlah nilai transaksi perdagangan karbon senilai Rp56,86 miliar.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025