Spotify dan Warner Music Teken Kesepakatan Soal Platform Musik, Siapkan Katalag dan Paket Baru
Perjanjian ini diprediksi menghadirkan paket deluxe dengan fitur audio HiFi lossless yang pernah diumumkan Spotify pada 2021 namun belum terwujud.
![Spotify dan Warner Music Teken Kesepakatan Soal Platform Musik, Siapkan Katalag dan Paket Baru](https://statik.tempo.co/data/2022/03/03/id_1092219/1092219_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - dan Warner Music Group menandatangani kesepakatan tahun jamak alias multi-year mengenai penerbitan dan musik rekaman. Kemitraan ini untuk memperluas katalog konten audio dan visual pada pemutar musik, serta untuk menghadirkan paket langganan berbayar baru.
Kedua entitas belum mengungkapkan rincian ihwal finansial dan durasi kesepakatan. Namun, perjanjian ini bakal menghadirkan tingkat langganan baru, termasuk kemungkinan paket deluxe yang menyertakan fitur audio HiFi lossless. Fitur ini pernah oleh Spotify pada 2021, namun tak kunjung diluncurkan.
Spekulasi soal layanan baru menguat ketika Spotify menandatangani kesepakatan serupa dengan Universal Music Group (UMG) pada pekan lalu. Perjanjian dengan UMG menyebutkan soal paket langganan tambahan berbasis konsep Streaming 2.0. Dengan konsep itu, penggemar bisa membayar langganan ‘Super-Premium’ untuk mendapatkan kualitas audio lebih tinggi.
Adapun kesepakatan baru Spotify dan Warner Music Group diumumkan berbarengan dengan akuisisi saham pengendali Warner Music Group di Tempo Music, entitas katalog musik yang memiliki hak atas lagu-lagu dari Wiz Khalifa, Florida Georgia Line, dan Shane McAnally. Billboard melaporkan bahwa akuisisi tersebut bernilai ratusan juta dolar.
Chief Executive Officer (CEO) Spotify Daniel Ek mengatakan bahwa 2025 akan menjadi periode untuk mengeksekusi berbagai rencana perusahaan. “Mitra kami di Warner Music Group memiliki komitmen yang sama terhadap inovasi cepat, serta investasi berkelanjutan dalam penawaran musik unggulan,” kata Ek dalam pengumuman resmi, dikutip dari , Jumat, 7 Februari 2025.
Kesepakatan ini juga mencakup model lisensi langsung dengan Warner Chappell Music, yang menurut EK, bakal meningkatkan keselarasan antar kedua perusahaan dalam hal pembayaran royalti. Langganan musik berbayar diproyeksi menjadi lebih menarik, sekaligus mendukung artis dan penulis lagu
Spotify sempat dihujani kritik karena tarif pembayaran per stream atau layanan real-time yang lebih rendah dibanding produk Apple Music, YouTube Music, dan Amazon Music. Kepala komunikasi musik global Spotify Chris Macowski menyebut tarif per stream pada platform lain lebih tinggi karena tingkat keterlibatan pendengar yang lebih rendah.