Pantai Selatan Yogyakarta Kerap Makan Korban, Sultan HB X Ingatkan Wisatawan Patuhi Larangan
Pantai selatan Yogyakarta sudah dipasangi rambu larangan mandi di laut bagi wisatawan karena dikenal dengan gelombang tinggi yang ganas.
![Pantai Selatan Yogyakarta Kerap Makan Korban, Sultan HB X Ingatkan Wisatawan Patuhi Larangan](https://statik.tempo.co/data/2018/07/25/id_721485/721485_720.jpg)
TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa (DIY) Sultan Hamengku Buwono X atau HB X merespons soal kecelakaan laut yang sering terjadi di kawasan Yogyakarta. Terakhir, empat wisatawan pelajar SMP Negeri 7 Mojokerto, Jawa Timur, meregang nyawa setelah disapu arus balik ketika berwisata ke , Gunungkidul, Yogyakarta, pada akhir Januari 2025.
Kasus itu pun berbuntut panjang. Sebab, keluarga dari korban tewas melaporkan sejumlah pihak ke polisi karena dianggap lalai hingga mengakibatkan peristiwa nahas itu pada awal Februari 2025 ini. Empat pihak yang dilaporkan mulai dari kepala sekolah, wali kelas, agen perjalanan hingga penanggungjawab Pantai Drini.
Rambu Dilarang Mandi di Laut
Menanggapi seringnya kecelakaan laut di pantai selatan Yogyakarta, mengatakan sebenarnya pantai selatan sudah dipasangi rambu rambu larangan mandi di laut bagi wisatawan karena dikenal dengan gelombang tinggi yang ganas.
Sultan juga menilai dengan adanya karakter gelombang pantai selatan yang ganas itu, secanggih apa pun alat yang digunakan bisa jadi tak mampu membendung kejadian kecelakaan jika para pengunjungnya tak mematuhi aturan.
"Apalah artinya alat (lengkap) jika tidak disertai kesadaran pengunjung untuk tidak mandi di laut," kata Sultan di Yogyakarta, Rabu, 12 Februari 2025.
Hanya saja, Sultan menuturkan, larangan mandi di laut selatan itu memang tak serta-merta dilakukan dengan membatasi gerak pengunjung yang menyambangi pantai selatan. Hal ini menyebabkan seringkali ada wisatawan yang mencuri-curi kesempatan bermain atau mandi hingga ke tengah dan akhirnya terseret gelombang.
"Yang penting kan jangan mencuri-curi kesempatan berenang di laut, tapi susahnya itu kan yang datang ke pantai selalu berubah-ubah terus," kata Sultan.
Sultan mengatakan sampai saat ini memang pihaknya belum menerapkan langkah lebih ketat dalam pelarangan mandi di pantai selatan bagi pengunjung ini. Terutama di pantai pantai yang rawan.
Misalnya apakah mungkin ke depan bakal ada rencana memagari kawasan pantai selatan Yogyakarta sehingga pengunjung hanya bisa melihat pemandangannya tanpa perlu bermain air. "Kalau melarang (mandi di laut) lewat cara pemagaran (kawasan pantai) nanti malah dikira memagari laut seperti kejadian di Tangerang," kata Sultan berseloroh.