Pemilik Katering yang Diduga Sebabkan Warga 2 Desa di Ponorogo Keracunan Massal Diperiksa Polisi
Polisi telah memeriksa 41 orang saksi termasuk pemilik katering sate gulai dalam kasus keracunan massal di dua desa di Ponorogo, Jawa Timur.
TRIBUNNEWS.COM - Pemilik katering makanan sate gulai yang diduga menyebabkan warga di dua desa di Kabupaten , Jawa Timur, mengalami akhirnya diperiksa polisi.
Sebanyak 46 warga Desa Bondrang, , serta 22 santri dan pengasuh salah satu pondok pesantren (ponpes) di Desa Belang, , Kabupaten , mengalami .
Satreskrim Polres terus mengusut kasus ini dan telah memeriksa 41 orang saksi.
“41 saksi kami periksa termasuk pemilik katering. Karena penyedia katering sate gulai di dua tempat yang mengalami keracunan, sama,” kata Kapolres , AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Senin (3/2/2025) dilansir dari TribunJatim.com.
Andin mengatakan bahwa kasus masih dalam penyelidikan dan pihak-pihak terkait telah dimintai keterangan.
“Mulai dari korban yang keracunan, hingga pihak katering, semua diminta keterangan,” sebutnya.
Andin juga menyebutkan bahwa semua sampel makanan telah diambil oleh pihak kepolisian, dan dilakukan tes di laboratorium kesehatan (labkes).
“Sampel makanan, sudah ambil, diteskan di laboratorium kesehatan, tinggal menunggu hasil. Kira-kira apa yang menjadi penyebab keracunan tersebut,” katanya.
Baca juga:
Saat ditanya apakah keracunan disebabkan sate gulai kambing, Andin mengaku enggan menebak-nebak. Pihaknya akan menunggu hasil laboratorium keluar.
Warga menyantap sate gulai
Warga Desa Bondrang dan Belang mengalami keluhan mual, muntah, pusing, dan diare setelah menyantap sate gulai kambing pada Jumat (31/1/2025) pagi.
Desa Bondrang menyantap sate gulai kambing dalam acara selamatan di rumah Miswaji, warga Dukuh Tengah, Desa Bondrang, pada Kamis (30/1/2025) malam.
Miswaji saat itu mengundang 90 orang untuk acara dzikir fida’.
Dari 46 warga Desa Bondrang yang mengalami gejala keracunan makanan itu, seorang korban bernama Misnan meninggal dunia, Sabtu (1/2/2025).
Dari puluhan orang yang keracunan itu, ada yang rawat jalan maupun rawat inap di sejumlah fasilitas kesehatan.
Baca juga: