Penembakan massal di sekolah terburuk dalam sejarah Swedia
Penembakan sekolah di Orebro, Swedia tengah, merupakan insiden penembakan massal terburuk dalam sejarah negara itu, ...
Helsinki (ANTARA) - Penembakan sekolah di Orebro, Swedia
tengah, merupakan insiden penembakan massal terburuk dalam
sejarah negara itu, kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson
dalam konferensi pers pada Selasa (4/2) malam waktu
setempat.Polisi Swedia pada Selasa malam mengonfirmasi bahwa
sekitar 10 orang tewas dalam insiden penembakan yang terjadi
pada siang hari di Risbergska Skolan, sebuah pusat pendidikan
di Orebro. Tersangka penembakan menjadi salah satu korban
tewas, menurut polisi.Sementara penyelidikan dan pencarian
lebih lanjut masih berlangsung, pihak berwenang mengatakan
jumlah pasti korban masih belum diketahui. Namun, temuan awal
menunjukkan tersangka bertindak sendiri dan polisi telah
mengesampingkan terorisme sebagai motif penembakan.
Kristersson mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi. Ia menekankan bahwa pihak berwenang harus diberi ruang untuk melakukan penyelidikan.
"Masyarakat Swedia ingin mengetahui alasannya, tetapi harus menunggu jawabannya. Seiring waktu, gambarannya akan jelas," kata Menteri Kehakiman Swedia Gunnar Strommer dalam konferensi pers.
Raja Carl XVI Gustaf menyampaikan belasungkawa dalam sebuah pernyataan dan menggambarkan hari itu sebagai "hari kelam" bagi Swedia.
Ia menyampaikan simpatinya kepada keluarga dan sahabat para korban tewas maupun korban luka serta menyampaikan apresiasi atas upaya polisi, petugas penyelamat, dan tenaga kesehatan.
Risbergska Skolan terutama melayani orang dewasa berusia di atas 20 tahun, selain juga menawarkan program pendidikan sekolah dasar dan menengah serta kelas bahasa Swedia bagi para imigran. Kota Orebro sendiri terletak sekitar 200 kilometer sebelah barat Stockholm, ibu kota Swedia.
Mats Knutson, analis politik SR, menyoroti penembakan itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan bersenjata selama bertahun-tahun di Swedia, dengan beberapa bulan terakhir mencatatkan rekor jumlah ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya
Berbicara kepada Sveriges Radio (SR), pakar keamanan sekolah setempat Lena Ljungdahl mengatakan meskipun kekerasan bersenjata di sekolah sangat jarang terjadi di Swedia, kekerasan telah meningkat di luar lembaga pendidikan, termasuk sejumlah insiden penembakan di dekat sekolah dalam beberapa tahun terakhir."Saya sudah memperkirakan hal ini. Sekolah bukan tempat yang terisolasi. Apa yang terjadi di luar sekolah cepat atau lambat akan terjadi di dalam sekolah," kata Ljungdahl.
Mats Knutson, analis politik SR menyoroti bahwa penembakan itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan bersenjata selama bertahun-tahun di Swedia, dengan beberapa bulan terakhir mencatatkan rekor jumlah ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Swedia kini berada dalam situasi krisis, dan tanggung jawab pemerintahlah untuk menyatukan bangsa ini, ujar Knutson.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025