Pengertian Predikat, Jenis, Ciri, Fungsi, dan Contohnya

Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek.

Pengertian Predikat, Jenis, Ciri, Fungsi, dan Contohnya

Predikat adalah salah satu unsur utama dalam membangun sebuah kalimat. Keberadaan predikat sangat penting agar kalimat dapat disebut efektif dan memiliki makna yang jelas.

Seperti diketahui, sebuah kalimat idealnya memiliki unsur-unsur utama yang membuatnya mudah dipahami oleh pembaca. Unsur-unsur tersebut meliputi subjek, predikat, objek, dan keterangan, yang sering disingkat menjadi SPOK.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan predikat? Mengapa keberadaannya begitu penting dalam sebuah kalimat? Penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian predikat adalah sebagai berikut.

Predikat Adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek. Predikat juga dapat berarti sebuah sebutan dalam kalimat.

Dikutip dari dokumen yang dirilis repository Universitas Komputer Indonesia (Unikom), predikat atau yang ditandai oleh huruf P merupakan jawaban pertanyaan bagaimana atau apa yang dilakukan oleh Subjek (S).

Dilansir dari laman Balai Bahasa Jawa Tengah, predikat adalah salah satu unsur yang wajib ada dalam sebuah kalimat. Predikat berperan sebagai konstituen utama yang biasanya didampingi oleh subjek di sebelah kiri, dan jika ada, objek, pelengkap, atau keterangan wajib di sebelah kanannya.

Jenis dan Contoh Predikat

Predikat dapat berbentuk verba, frasa verbal, atau frasa adjektival. Namun, dalam kalimat dengan pola SP, predikat juga dapat berupa frasa nominal, frasa numeral, atau frasa preposisional, selain frasa verbal dan frasa adjektival (Alwi et al., 2003:326). Berikut contoh-contohnya:

1. Predikat berupa verba (kata kerja):

- Adik membaca buku di kamar.

- Mereka bermain sepak bola di lapangan.

2. Predikat berupa frasa verbal:

- Ibu sedang memasak di dapur.

- Kami akan pergi ke pasar sore nanti.

3. Predikat berupa frasa adjektival:

- Rumah itu sangat besar.

- Hidupnya terasa bahagia setelah mendapat kabar tersebut.

4. Predikat berupa frasa nominal (pola SP):

- Ayahku guru bahasa Inggris.

5. Predikat berupa frasa numeral (pola SP):

- Pesertanya lima puluh orang.

- Jumlah korban dua puluh tiga orang.

6. Predikat berupa frasa preposisional (pola SP):

- Kakaknya di rumah sakit.

- Tas sekolahnya di atas meja.

Ciri Predikat

Terdapat sejumlah ciri khas dari predikat yang membedakannya dengan unsur-unsur lain dalam sebuah kalimat. Ciri-ciri predikat tersebut :

  1. Dapat berupa kata kerja (verba), kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), atau kata depan (preposisi).  
  2. Berfungsi untuk menjelaskan atau memberikan definisi terhadap subjek.  
  3. Dapat ditemukan dengan menggunakan pertanyaan "bagaimana".  
  4. Bisa diikuti oleh partikel "-lah".  
  5. Predikat yang berupa verba atau frasa verba dapat dinegasikan dengan kata "tidak", sementara predikat berupa kata benda menggunakan kata "bukan". 

Fungsi Predikat

Menurut Sugiono (1994:42), predikat dalam sebuah kalimat berfungsi untuk menjelaskan alasan atau keadaan dari subjek. Tanpa predikat, kalimat menjadi tidak lengkap dan tidak dapat menggambarkan alasan atau kondisi subjek.

Selain menunjukkan tindakan atau perbuatan, predikat juga dapat digunakan untuk menyatakan sifat, keadaan, ciri-ciri, atau identitas subjek yang dibahas.

Contoh Predikat dalam Kalimat

Untuk lebih memahami tentang predikat, berikut beberapa contoh lain predikat dalam kalimat:

  1. Rina mendengarkan musik klasik di ruang tamu.
  2. Kami akan pergi ke pantai besok pagi.
  3. Lomba tersebut diikuti oleh banyak peserta.
  4. Buku itu berisi cerita yang menarik.
  5. Tanaman di kebun tumbuh dengan subur.
  6. Ibu menjahit baju baru untuk adikku.
  7. Mereka berhasil memenangkan pertandingan.
  8. Anjing itu berlari sangat cepat.
  9. Makanan di restoran itu enak.
  10. Kami perlu bantuan untuk menyelesaikan proyek ini.