Puluhan Warga Pasar Kemis Tangerang Antre Gas Elpiji 3 Kg
Banyak masyarakat mengantre di berbagai pangkalan gas elpiji 3 kg, seperti yang terjadi di wilayah Pasar Kemis, Tangerang.
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengubah pola distribusi hanya sampai ke pangkalan resmi Pertamina dan tidak memperbolehkan pengecer menjual gas bersubsidi tersebut berbuntut pada sulitnya masyarakat mendapatkan gas.
Imbasnya, banyak masyarakat mengantre di berbagai pangkalan , seperti yang terjadi di wilayah , .
Puluhan warga mengantre sembari membawa tabung gas elpiji berwarna hijau itu. Antrean warga tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah melalui akun Instagram @undercover.id.
Unggahan 14 jam lalu itu mendapat 1.958 komentar dari warganet dan disukai masyarakat online dengan mendapat 8.439 like.
Satu komentar yang cukup menarik perhatian datang dari akun Instagram @hhawaa_09 dari unggahan video antrean gas tersebut.
"sy sebagai pedagang hari ini keabisan gas muter" keliling kampung langka banget, biasa nya beli di madura gapake lama, alhasil hari ini dagangan nya sy ada kendala di gas elpiji tolong pemerintah jangan dipersulit orang" kecil kaya kami yg lg cari uang kalo emg ada aturan baru minimal jangan mendadak langsung langka gas elpiji nya," tulis @hhawaa_09 yang mengeluh kelangkaan .
Akun Instagram lain dengan nama @jafar_noesantara meminta pemerintah mengkaji lebih dulu aturan sebelum diungkapkan ke masyarakat.
Baca juga:
"@sekretariat.kabinet pak tolong dikaji kembali kebijakan itu... yang perlu dievaluasi sistem distributornya, penjual eceran mah cuma ambil untung 2000 sampe 3000 saja. Kita yg diluar Jawa, posisi agen gas dan pangkalan harus menempuh berjam2," komentar Jafar.
Warganet @aryantonio_ menyebut wacana dari Menteri ESDM bukan solusi, "Bukan nya jadi solusi, malah nambah masalah".
Baca juga:
Sementara akun @za_nadhiya1306 mengatakan selama ini penjualan di eceran juga tidak ada masalah yang terjadi.
"Padahal dijual di eceran juga selama ini gk ada masalah,, aku yg tinggal di desa kalau mau ke agen harus ke kecamatan gk bisa bayangin ntar kalau puasa habis tengah malam kek mana biasanya tetangga jualan hrg 21k," ungkapnya.