Rusia Tuduh Prancis Dukung Neo-Nazi di Ukraina: Telah Berubah Jadi Terorisme, Kini Bermutasi
Rusia telah menuduh Prancis mendukung pasukan neo-Nazi di Ukraina. Hal itu dikatakan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova.
![Rusia Tuduh Prancis Dukung Neo-Nazi di Ukraina: Telah Berubah Jadi Terorisme, Kini Bermutasi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Pasukan-Ukraina-di-Donbass_2.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - menuduh mendukung elemen pasukan neo-Nazi di .
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova menegaskan bahwa secara aktif mendukung pasukan tersebut.
Maria Zakharova juga menyatakan bahwa neo-Nazisme di telah berkembang menjadi .
“Paris, omong-omong, secara resmi dan dengan beberapa kekuatan yang luar biasa, gila, mendukung neo-Nazisme, yang telah berkembang di . Selain itu, neo-Nazisme di ini telah berubah menjadi , yaitu, telah bermutasi,” kata Zakharova.
Lebih lanjut dirinya menggambarkan kepemimpinan berfungsi seperti sel teroris internasional.
Zakharova juga menegaskan bahwa gerakan neo-Nazi sering melakukan serangan yang menargetkan warga sipil, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.
Zakharova menuduh mempertahankan gerakan neo-Nazi dengan bantuan militer, keuangan, dan politik, mengutip Al Mayadeen, Rabu (12/2/2025).
Dirinya juga mengkritik keputusan yang telah mengirim jet tempur Mirage 2000 ke , dengan alasan bahwa tindakan seperti itu hanya akan mendorong Kiev dan pendukung Baratnya ke dalam kebuntuan.
Prancis baru-baru ini mengirimkan batch pertama jet tempur Mirage 2000 ke , bersama F-16 dari Belanda.
Selain itu, telah melatih brigade militer yang baru.
Dan telah menyarankan kemungkinan mengirim instruktur Eropa ke Ukraina untuk tujuan pelatihan.
Baca juga:
Para pejabat berpendapat bahwa langkah-langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat pertahanan daripada meningkatkan konflik dengan .
Moskow secara konsisten membingkai bantuan militer Barat ke sebagai kontribusi langsung terhadap konflik yang sedang berlangsung.
Terkait tuduhan neo-Nazi di , negara-negara Barat telah menolak tuduhan tersebut.
Negara-negara barat memandang gerakan di itu sebagai upaya untuk membenarkan tindakan militer.
Namun dilaporkan, ada bukti terdokumentasi dari kelompok nasionalis dan sayap kanan di (dugaan neo-Nazi), sebuah titik yang telah diakui dalam berbagai laporan dan analisis.
Prancis pun belum menanggapi pernyataan Zakharova.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)