400 Warga Gabung Gerakan Tangkap Arsin, Antisipasi Kades Kohod Jadi Buron Kasus Pagar Laut
Warga Desa Kohod membentuk Gerakan Tangkap Arsin untuk mengantisipasi Arsin masuk DPO alias buron.
![400 Warga Gabung Gerakan Tangkap Arsin, Antisipasi Kades Kohod Jadi Buron Kasus Pagar Laut](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Kades-Kohod-Arsin-1122.jpg)
TRIBUNNEWS.com - Sebanyak 400 warga , Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, membentuk Gerakan Tangkap .
Kelompok ini dibentuk setelah , bin Asip, menghilang usai kasus di perairan Tangerang, ramai dibicarakan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Kelompok Gerakan Tangkap , Aman Rizal.
Aman menyebut gerakan ini diinisiasi sebagai antisipasi jika nantinya masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buron.
Tak hanya itu, alasan lainnya adalah warga tak lagi percaya terhadap kinerja dan Sekretaris , Enjang Karta.
"Tujuannya untuk antisipasi buronnya Arsin karena kami sudah tidak percaya dengan kinerja Arsin dan Enjang Karta sebagai Sekretaris Desa," kata Aman kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (10/2/2025) malam.
Baca juga:
Lebih lanjut, Aman menduga ada pihak yang melindungi .
Sebab, kata Aman, ia dan warga lainnya pernah melaporkan ke Inspektorat dan Bupati Tangerang, tapi tak digubris.
Ia juga menyebut saat ini sudah tidak berada di .
Padahal, proses hukum sedang berjalan, sedangkan diketahui mangkir dari panggilan pemeriksaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ataupun Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Saat ini, tidak diketahui keberadaannya. Padahal proses hukum sedang berjalan," ujarnya.
Keberadaan juga tak diketahui Kuasa Hukumnya, Yunihar.
Bahkan, Yunihar blak-blakan mengaku dirinya justru masih mencari keberadaan .
Ia menduga tengah menghadiri agenda di luar saat penggeledahan terjadi.