Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia dalam 10 Tahun Terakhir
Skor IPK 2024 masih menyisakan banyak catatan dan tak cukup kuat untuk menyimpulkan kondisi antikorupsi Indonesia membaik.
![Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia dalam 10 Tahun Terakhir](https://statik.tempo.co/data/2023/04/26/id_1199525/1199525_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Transparency Internationa (TI) telah merilis skor indeks persepsi korupsi atau 2024. Hasilnya, Indonesia mengalami peningkatan tiga poin dari 34 pada 2023 menjadi 37 poin pada 2024. Peningkatan skor itu menempatkan posisi Indonesia berada di posisi ke-99 dari 180 negara yang diukur.
Meskipun secara umum IPK Indonesia merangkak naik, Indonesia Corruption Watch () menilai ada penurunan skor pada tiga sumber data IPK. Tiga indikator itu adalah penggunaan sumber daya publik untuk kepentingan pribadi, korupsi politik yang melibatkan tiga rumpun kekuasaan, dan penyuapan kegiatan bisnis seperti ekspor, impor, dan perolehan kontrak publik.
"Skor Indonesia kali ini juga masih merosot dibandingkan dengan skor tertinggi yang pernah Indonesia dapat, yaitu 40 pada 2019," kata Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan ICW, Wana Alamsyah, dalam keterangan resminya, Rabu, 12 Februari 2025.
Wana mengatakan kenaikan skor IPK 2024 masih menyisakan banyak catatan dan tak cukup kuat untuk menyimpulkan kondisi antikorupsi Indonesia membaik. Terlebih untuk menghadapi tahun pascapolitik dan beragam kebijakan baru pemerintah yang mempunyai kerentanan korupsi cukup tinggi.
Skor IPK Indonesia dalam Sepuluh Tahun Terakhir
1. 2014
Pada 2014, IPK Indonesia tercatat berada di poin 34 sekaligus naik dua poin dari 2013 yang hanya 32 poin. Pada tahun tersebut, Indonesia menduduki peringkat 107 dari 175 negara yang diukur,
Pada 2015, Indonesia mencatatkan IPK 36 naik dua poin dari 2014. Peringkat Indonesia pun melonjak di angka 88 dari 166 negara yang diukur.
Pada 2016, IPK Indonesia naik satu poin ke angka 37. Namun, peningkatan tersebut tidak dibarengi dengan ranking Indonesia yang turun ke 90 dari 176 negara yang diukur.
Pada 2017, Indonesia mengalami stagnansi dalam perolehan skor IPK yang sama-sama di angka 37. Ranking Indonesia juga turun enam poin ke 96 dari 180 negara yang diukur.
Pada 2018, IPK Indonesia hanya naik satu poin dari tahun sebelumnya menjadi 38. Ranking Indonesia di tahun ini naik tujuh ke 89 dari 180 negara yang diukur.
Pada 2019, Indonesia mendapatkan 40 poin dan bertengger di posisi 85 dari 180 negara. Ini sekaligus menjadi salah satu skor IPK tertinggi yang pernah diraih Indonesia.
Pada 2020, Indonesia mengalami penurunan 3 poin dari 40 menjadi 37 poin dan turun dari posisi 85 ke 102 dari 180 negara.
Pada 2021, Indonesia mengalami kenaikan satu poin dari 2020 menjadi 38 poin. Posisinya berada di 96 dari 180 negara.
Pada 2022, Indonesia mengalami penurunan empat poin menjadi 34 poin. Posisi Indonesia turun drastis dari 96 ke posisi 110 dari 180 negara.
Pada 2023, tidak mampu mendongkrak IPK yang hanya 34 poin saja. Pada tahun ini Indonesia menduduki peringkat 115 dari 180 negara.
Ade Ridwan Yandwiputra, Faisal Javier, dan Ananda Bintang berkontribusi dalam penulisan artikel ini.