Sulbar nyatakan status waspada hama wereng hijau

Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) membasmi hama wereng hijau ...

Sulbar nyatakan status waspada hama wereng hijau

Mamasa (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) membasmi hama wereng hijau yang menyerang tanaman padi di Kabupaten Mamasa.

Kepala DTPHP Provinsi Sulbar, Syamsul Maarif di Mamuju, Kamis, mengatakan akibat serangan hama ini sehingga puluhan hektare tanaman padi dinyatakan dalam status waspada hama wereng hijau, khususnya di Mamasa.

Wereng Hijau atau latin Nephotettix virescens merupakan hama penyebar virus tungro yang menyebabkan penyakit tungro.

Wereng jenis ini biasanya menetas pada pelepah daun padi dan akan menetas enam hari kemudian, menyukai cairan daun sehingga mengakibatkan pengeringan pada daun.

DTPHP Provinsi Sulbar bersama dengan kelompok tani melaksanakan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (Gerdal OPT) pada tanaman padi di Kabupaten Mamasa.

Gerdal OPT dilaksanakan setelah hama wereng hijau menyerang tanaman padi petani, pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Mamasa.

Menurut dia, pengendalian hama wereng hijau dilaksanakan di Kecamatan Sumarorong 10 hektare, di Kecamatan Sesenapadang lima hektare dan Kecamatan Tawalian 10 hektare.

Sementara sebanyak 50 hektare tanaman padi di Kecamatan Sumarorong Kabupaten Mamasa dinyatakan dalam status waspada hama wereng.

"Pengendalian dilaksanakan dengan menggunakan insektisida Lugen untuk membasmi hama tanaman dan Fungisida Sultricob untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri penyebab penyakit pada tanaman," katanya.

Hama dan penyakit menyerang tanaman padi yang berusia 40 sampai 70 hari setelah ditanam.

Ia berharap, dengan pengendalian tersebut, hama wereng hijau dapat dibasmi dan luas serangan penyakit tungro, blast serta hawar daun bakteri dapat diminimalisir, agar tidak merugikan petani.

"Program pengendalian hama dan penyakit tanaman ini dilakukan agar petani tidak mengalami kerugian saat melakukan panen padi, dan dalam rangka mendukung swasembada pangan daerah," katanya.

Selain itu untuk meningkatkan produksi padi di Mamasa yang mencapai sekitar 167 ribu ton per tahun.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025