Terobosan BCA Dorong Masa Depan Perbankan Berkelanjutan

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membeberkan terobosan demi mendorong masa depan perbankan yang berkelanjutan.

Terobosan BCA Dorong Masa Depan Perbankan Berkelanjutan

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengungkapkan terobosan demi mendorong masa depan perbankan yang berkelanjutan. 

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menjelaskan bahwa untuk mencapai perbankan berkelanjutan dengan karyawan dan nasabah yang loyal, diperlukan langkah-langkah strategis.

Menurutnya, ada beberapa kata kunci yang menjadi fokus BCA, yaitu inovasi digital, layanan pelanggan yang unggul, stabilitas keuangan, beragam produk yang ditawarkan, serta pembagian dividen kepada nasabanya.

Hera juga menyebutkan bahwa BCA akan membagikan dividen interim pada akhir tahun ini sebagai bagian dari komitmen tersebut. Adapun BBCA memutuskan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 6,16 triliun atau Rp 50 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.

Pembagian dividen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada tanggal 14 Maret 2024.

“Intinya bukan hanya tentang pelanggan, bukan tentang kantor cabang BCA, tetapi intinya adalah nilai yang kami bangun dalam keluarga BCA kami,” kata Hera dalam World Public Relations Forum (WPRF) 2024, bertajuk “Wealth with a Purpose: Building a Sustainable Business Legacy through Social Impact & Communications,” di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/11).   

Tak hanya itu, Hera menjelaskan bahwa fokus utama BCA adalah memberikan nilai terbaik kepada pelanggan. Dengan pendekatan yang berorientasi pada pelanggan, BCA memahami kebutuhan setiap segmen pelanggan berdasarkan usia, aktivitas, dan wilayah mereka.

Ia menilai pendekatan holistik ini memungkinkan BCA memberikan perlakuan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing. 

Ia mengatakan pendekatan tersebut menjadi pendorong utama dalam berbagai upaya yang dilakukan BCA, termasuk memberikan solusi nyata untuk kebutuhan pelanggan, terutama dalam hal layanan keuangan. Hera juga menekankan pentingnya inovasi dalam mobile banking, yang saat ini menjadi salah satu pilar utama layanan mereka.

“ini akan menjadi strategi kami untuk melayani pelanggan kami,” ucap Hera. 

Lebih lanjut, Vera menjelaskan bahwa BCA tidak hanya fokus pada memenuhi kebutuhan pelanggan, tetapi juga menciptakan dampak sosial-ekonomi yang positif. Sebagai bank, BCA optimistis bahwa bank harus sejalan dengan ekonomi dan sosial.

Ketika suatu komunitas atau ekosistem memiliki ekonomi yang sehat dan berkembang, masyarakat akan memiliki daya beli, yang pada akhirnnya bank akan menyediakan layanan yang masyarakat butuhkan, terutama dalam layanan keuangan.

Dengan memprioritaskan kepuasan pelanggan, BCA juga berhasil membangun basis pelanggan setia yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Dampak positif ini tidak hanya dirasakan oleh pelanggan, tetapi juga oleh pemasok yang berperan dalam ekosistem bisnis BCA.

Hal itu melalui dengan memberdayakan individu, BCA yakin bahwa individu tersebut akan mampu memberdayakan komunitasnya, sehingga komunitas yang diberdayakan dapat menjaga ekosistem mereka secara mandiri.  

Komitmen ini diwujudkan melalui lima pilar utama BCA, yang meliputi berbagai program sosial di bidang pendidikan (Bakti Pendidikan), kesehatan (Bakti Kesehatan), budaya (Bakti Budaya), pemberdayaan masyarakat (Desa Bakti BCA), dan lingkungan (Bakti Lingkungan). Setiap program dirancang demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Kinerja Hingga Kuartal III 2024

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp 41,1 triliun pada sembilan bulan pertama pada 2024, tumbuh 12,8% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan laba ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan. Jahja mengatakan peningkatan kredit BCA hingga September 2024 merefleksikan komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.  

"Kami juga melihat permintaan kredit konsumer yang baik, tercermin dari pelaksanaan BCA Expoversary 2024 dan BCA Expo 2024 yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB lebih dari Rp 78 triliun," kata Jahja dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/10).  

Penyaluran pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi 15,9% yoy mencapai Rp 395,9 triliun. Kredit komersial naik 11,8% yoy menjadi Rp 135,3 triliun sedangkan kredit usaha kecil menengah (UKM) tumbuh 14,2% yoy hingga Rp 120,1 triliun. 

Total portofolio kredit konsumer bank swasta terbesar di Indonesia itu naik 13,1% yoy menjadi Rp 216,5 triliun. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang menjadi pendorong utama kredit konsumer tumbuh 10,7% yoy  mencapai Rp 130,4 triliun, sedangkan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) naik 17,9% yoy menjadi Rp 64,1 triliun. Pinjaman konsumer lainnya yang didominasi kartu kredit naik 15% yoy mencapai Rp 21,9 triliun.