Tingkatkan Daya Saing, 130 Pebisnis UMKM Jateng Dapat Pelatihan Kompetensi
Kegiatan pelatihan di Semarang ini diikuti 130 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN dan 30 fasilitator Jawa Tengah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian BUMN mendorong peningkatan kompetensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan daya saing.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan, selama lima tahun terakhir, Kementerian BUMN telah bertemu dengan ribuan dan menyelenggarakan berbagai pameran, dan memberikan pelatihan di berbagai daerah.
"Dari pengalaman tersebut, kami menyadari bahwa langkah pertama untuk membantu naik kelas adalah memahami di level mana mereka berada. Karena itu, kami mengembangkan aplikasi Naksir untuk mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan," ujar Arya dikutip Jumat (7/2/2025).
Kegiatan pelatihan tersebut diselenggarakan di Grasia Convention Semarang diikuti 130 pelaku binaan Rumah BUMN dan 30 fasilitator Jawa Tengah.
Dalam kegiatan tersebut, SIG mengikutsertakan 3 fasilitator dan 5 binaan yang bergerak di bidang fesyen dan kuliner.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, kegiatan pelatihan Naik Kelas sejalan dengan semangat dan inisiatif SIG untuk terus memajukan melalui program pendampingan secara menyeluruh dan berkelanjutan, termasuk yang berada di bawah naungan Rumah BUMN SIG di Rembang, Jawa Tengah.
Program pendampingan di antaranya difokuskan pada pengembangan produk, perluasan akses pasar, hingga pemanfaatan teknologi digital.
“SIG telah melahirkan banyak pengusaha lokal yang sukses mengembangkan bisnisnya sehingga turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah dan membantu pemerintah mengatasi pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan," tutur Vita.
Baca juga:
Sejak beroperasi pada 17 Agustus 2020, RB Rembang telah berhasil mendampingi 495 dan berkontribusi dalam penyerapan hingga 1.869 tenaga kerja lokal.
RB Rembang juga berhasil mencatatkan transaksi mencapai Rp 4,62 miliar selama 4 tahun berdiri.