Unilever Indonesia Catat Penjualan Domestik Anjlok 8,7 Persen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk melaporkan penjualan bersih sebesar Rp 35,1 triliun dan laba bersih Rp 3,4 triliun di 2024. Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menegaskan, berbagai...

Unilever Indonesia Catat Penjualan Domestik Anjlok 8,7 Persen

Logo Unilever di kantor Unilever Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Tbk melaporkan penjualan bersih sebesar Rp 35,1 triliun dan laba bersih Rp 3,4 triliun di 2024. Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menegaskan, berbagai langkah tegas telah diambil untuk menangani tantangan utama yang dihadapi perusahaan.

"Sepanjang tahun 2024, kami mengambil tindakan yang tegas dan berani untuk menangani masalah-masalah utama dengan semaksimal mungkin. Meskipun berbagai upaya tersebut berdampak pada kinerja jangka pendek, namun langkah-langkah ini berhasil memperkuat fundamental bisnis kami. Berbagai tindakan untuk me-reset (menata ulang) bisnis yang kami lakukan akan meringankan biaya dan mendorong pertumbuhan," ujar Benjie Yap dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Tahun 2024 yang digelar secara daring, Kamis (13/2/2025).

Penjualan domestik Unilever Indonesia mengalami koreksi sebesar 8,7 persen dari tahun ke tahun, dipengaruhi oleh Pertumbuhan Harga Dasar (Underlying Price Growth/UPG) yang negatif sebesar 3,6 persen dan Pertumbuhan Volume Dasar (Underlying Volume Growth/UVG) yang negatif sebesar 5,2 persen. Unilever Indonesia mencatat marjin laba kotor sebesar 47,6 persen, terkoreksi 213 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya akibat biaya transformasi dan pengurangan stok pelanggan. Namun, langkah-langkah strategis yang diambil berhasil meningkatkan pangsa pasar dibandingkan dengan posisi terendah di Desember 2023.

Sebagai bagian dari transformasi, Unilever telah memperkuat saluran distribusi dan mengurangi stok di distributor hingga 50 persen dibandingkan 2021, mencapai level stok terendah selama lebih dari 10 tahun terakhir. Selain itu, perusahaan meluncurkan dan mereluncurkan 46 inovasi guna memperkuat merek serta memenuhi segmen konsumen yang berkembang.

Dalam paparan kinerja tersebut ia juga menyampaikan bahwa Unilever Indonesia tetap menegaskan komitmennya terhadap pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan. Perusahaan juga akan melanjutkan transformasi Go-To-Market, termasuk memperluas jangkauan distribusi langsung dan tidak langsung serta memastikan eksekusi yang mulus di pasar.

Unilever Indonesia juga akan meningkatan marjin laba kotor akan dilakukan melalui efisiensi operasional dan peningkatan volume. Selain itu, perusahaan juga terus membangun portofolio yang lebih kuat serta berinvestasi di balik brand agar tetap kompetitif dan relevan di pasar.

"Dengan memastikan implementasi strategi yang efektif dan memberikan hasil yang terukur, kami memposisikan bisnis kami untuk kesuksesan jangka panjang. Dengan perencanaan yang matang dan upaya yang terarah, kami yakin bahwa Perseroan dapat menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih kuat," tambah Benjie Yap.