6 Destinasi Wisata Bersejarah di Kolkata yang Menarik Dikunjungi

Kolkata dikenal sebagai City of Joy, yang menyimpan kekayaan budaya dan sejarah

6 Destinasi Wisata Bersejarah di Kolkata yang Menarik Dikunjungi

TEMPO.CO, Jakarta - , salah satu destinasi wisaya di India bagian Timur. Dikenal sebagai City of Joy, kota ini menyimpan kekayaan budaya dan sejarah. Melalui perpaduan menarik antara warisan kolonial, bakat seni, dan keberagaman agama.Tidak hanya arsitektur yang rumit, kota ini juga menawarkan beragam makanan jalanan yang lezat.

Dilansir dari Conde Nast Traveller, waktu terbaik mengunjungi Kolkata adalah setelah saat musim gugur hingga musim dingin. Selain suhu yang sejuk, ada beragam perayaan di kota ini. Salah satunya di awal atau pertengahan Oktober, ada festival Durga Puja atau Pujo yang berlangsung selama 10 hari. Musim perayaan pun berlanjut hingga November, Natal di bulan Desember dan Tahun Baru Imlek. Cuaca yang menyenangkan saat musim ini, merupakan waktu yang tepat untuk berjalan-jalan dan menjelajahi kota, dari Jembatan Howrah hingga Victoria Memorial yang luas.

Bangunan bersejarah di Kolkata

1. Victoria Memorial  

Baca berita dengan sedikit iklan,

atau Victoria Memorial Hall salah satu monumen termegah di Kolkata, bahkan termasuk di India. Dianggap sebagai ikon Kolkata kareka arsitektur Renaisans Italia yang megah berpadu dengan pengaruh India. Seperti dilansir dari laman victoriaemorial-cal.org, pembangunan Victoria Memorial digagas oleh ord Curzon, Raja Muda India Britania, sebagai peringatan untuk mendiang Ratu Victoria. Tugu peringatan ini berbentuk aula marmer besar  tidak hanya sebagai peringatan untuk sang ratu tapi juga sebagai galeri nasional dan Valhalla Kekaisaran India.

Selain pameran peninggalan sejarah, benda seni dan kebudayaan, Victoria Memorial Hall juga menggelar pameran khusus, ceramah, publikasi, program budaya, dan aktivitas pendidikan interaktif secara berkala sepanjang tahun demi kepentingan pengunjung, khususnya kaum muda. Galeri museum buka mulai jam 10.00 hingga 18.00 waktu setempat, kecual hari Senin dan hari Libur Nasional. Sedangkan taman Victoria Memorial Hall buka sepanjang hari mulai jam 05.30-18.00. Tiket masuknya bisa dibeli online maupun offline. 

Didirikan pada tahun 1814, Museum India merupakan salah satu museum tertua dan terbesar di Asia. Museum ini juga menjadi pelopor lebih dari 400 museum di India.  Museum ini memiliki koleksi artefak yang luas, dari bahan bakar fosil dan lukisan Mughal hingga mumi Mesir. Wisatawan akan terpesona sejak melangkahkan kaki ke ruang masuk, karena disambut dengan patung-patung megah dari periode Maurya, zaman integritas di India kuno. 

Setelah itu wisatawan akan diajak menyelami kekayaan sejarah dan budaya India melalui koleksi-koleksinya. Museum ini buka setiap hari Selasa hingga Minggu mulai jam 10.00 hingga 18.00. Harga tiketnya mulai dari 20 rupee (sekitar Rp 3771) untuk pengunjung di bawah 18 tahun, dewasa 75 rupee (Rp 14.143) dan warga negara asing 500 rupee (Rp 94.287).

Ikon bersejarah lainnya di Kolkata adalah Jembatan Howrah, jembatan baja besar di atas Sungai Hooghly. Jembatan ini dikenal sebagai jembatan kantilever terrbesar dan terpanjang di dunia. Juga dikenal sebagai Rabindra Setu, jembatan ini menghubungkan Howrah dan Kolkata, yang dilalui 100 ribu kendaraan dan pejalan kaki yang tak terhitung jumlahnya setiap harinya.

Pembangunan jembatan ini membutuhkan waktu delapan tahun dengan menggunakan 26 ribu ton baja, termasuk 18 ribu ton baja berkualitas tarik tinggi. Uniknya jembatan ini memuai sekitar 4,8 inci saat siang hari panas dan menyusut dengan panjang yang sama saat malam hari yang sejuk. Keunikan lainnya, jembatan ini sedikit melengkung saat terjadi angin kencang. Rangkanya dibangun untuk menahan gempa, karena Kalkota terletak di zona seismik, seperti dilanisr dari myhmc.in.

Istana Marmer awalnya kediaman Rajendra Nath Mullick, salah satu rumah besar abad ke-19 yang paling elegan dan megah di Kolkata Utara. Dibangun oleh seorang arsitek Prancis pada tahun 1835, fasad istana yang sangat besar ini memiliki pintu masuk megah dengan pekerjaan plesteran dan enam kolom Korintus beralur, di atasnya terdapat pedimen segitiga yang dihias dengan rumit, seperti dilansir dari West Bengal Tourism

Terdapat sekitar 90 jenis marmer berpola di lantai rumah besar itu sehingga disebut Istana Marmer. Di dalamnya terdapat menyimpan sejumlah besar patung barat, barang antik seperti lampu gantung, jam, guci, dan lukisan termasuk lukisan minyak dari seniman terkenal seperti Ruben, Sir Joshua Reynolds. Sedangkan tamannya  dihiasi dengan air mancur marmer, patung dewa dan dewi dari jajaran dewa Yunani dan Hindu, yang paling menonjol adalah patung menakjubkan "Leda dan Angsa". 

5.  Kuil Dakshineswar Kali

Kuil Dakhineshwar terletak di tepi sungau Hooghly, di luar batas Kolkata, di Dhakhineshwar, seperti dilansir dari laman Incredible India. Bangunan berwarna kuning oker ini telah menarik banyak wisatawan. Konon, Ratu Benggala yang terkenal, Rani Rashmoni, menyetujui pembangunan kuil ini.  Dikenal sebagai orang yang sangat toleran dan baik hati, ia ingin menjadikan kuil ini sebagai tempat spiritualitas dan kedamaian bagi semua. 

Rani Rashmoni juga ikut andil dalam pembangunan kuil ini. Mulai dari tata letak yang simetris, kompleks candi, tempat suci pusat yang didedikasikan untuk Dewi Kali, kuil-kuil kecil dan lainnya. Kuil ini juga dipenuhi ukiran rumit, kubah berhias, puncak menara yang menjulang tinggi, motif warna-warni, dan pahatan yang menggambarkan pemandangan dari mitologi Hindu.  

Katedral St. Paul di Kolkata berdiri di ujung selatan Maidan, di sisi timur Victoria Memorial yang megah.  Katedral St. Paul diakui sebagai Gereja Episkopal pertama di dunia timur.  Ini adalah katedral Anglikan dari Gereja India Utara, sebuah Gereja bersatu yang merupakan bagian dari Komuni Anglikan di Kolkata.  Dibangun antara tahun 1839 dan 1847, Katedral St. Paul adalah salah satu gereja terpenting di India dan memiliki arsitektur yang menarik.

Dilansi dari , di gereja ini terdapat beberapa patung dan tugu peringatan yang diukir dengan kejadian-kejadian dari kehidupan Santo Paulus. Menara Katedral seperti menara "Bell Harry" dari Katedral Canterbury. Secara keseluruhan menyerupai Katedral Norwich di Inggris dengan tiga jendela kaca patri Gotik dan dua lukisan dinding bergaya Renaisans Firenze. Dibangun dengan gaya Gothic Revival, gereja ini memiliki pilar vertikal ramping dan lengkungan melengkung dan runcing.

TIMES OF INDIA | WEST BENGAL TOURISM | CONDE NAST TRAVELER

Pilihan editor: